Payakumbuh | tipikal.com — Maaf, di karnakan tempat (pendopo rumah dinas walikota) ini kecil, maka saya hanya bisa mengundang masing-masing perwakilan dari lembaga dan pranata adat se-kota Payakumbuh untuk bisa kita saling berailaturahim dan bercengkerama serta bertukar informasi untuk dapat besinergi membangun Kota Payakumbuh lebih maju dan terdepan,” ungkap Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengawali sambutannya, Selasa (28/02/23).
Terlihat dalam kesempatan itu, Pj. Wako Rida Ananda turut memboyong Plt. Sekretaris Daerah, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan kepala OPD teknis untuk ikut serta dalam kesempatan silaturahim bersama Ketua LKAAM YB. Dt. Parmato Alam, pengurus Bundo Kanduang Kota Payakumbuh serta pengurus KAN dan Bundo Kanduang se-Kota Payakumbuh.
Setelah dengan di branding nya Kota Payakumbuh menjadi City of Randang, Pj. Wali Kota mengungkapkan jika identitas Kota Payakumbuh tersebut sudah diakui oleh pemerintah pusat. Dan untuk mendukung serta mengembangkan branding City of Randang itu, dikatakan Rida jika Pemerintah Kota Payakumbuh sudah menyusun program yang akan melibatkan peran serta dari para pemangku adat se-Kota Payakumbuh.
“Mari kita bergandeng tangan bersama dalam menyukseskan program City of Randang ini,” pinta Rida kepada seluruh pemangku adat se-Kota Payakumbuh yang hadir.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di lingkup pemerintah Kota Payakumbuh tersebut menyampaikan keprihatinannya akan terkikisnya budaya serta adat yang sudah turun temurun dijaga dari para generasi keturunan ranah Minang terdahulu, tentu adat dan budaya Ranah Minang yang sudah di junjung tinggi itu jangan sampai hilang ditelan masa.
“Mari kita “sacaro basamo untuak baliak” aktif dalam menggalakkan program dan kegiatan pada lembaga adat guna melestarikan serta memperkenalkan lebih luas lagi adat istiadat Ranah Minang ke dunia luar,” ajak Rida.
Dengan dilaksanakan pertemuan guna mempererat silaturahim itu, Pj. Wali Kota Payakumbuh mengajak para pemangku adat untuk dapat saling bergandeng tangan dalam membangun Kota Payakumbuh menjadi lebih maju dan semakin terdepan.
Rida juga mengungkapkan bahwa saat ini baik dari pemerintah pusat hingga daerah sedang menjalankan tiga program utama, yakni pengentasan kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi serta menurunkan angka Stunting.
“Untuk dapat menyukseskan ketiga program ini juga tentunya kami (Pemko Payakumbuh) tidak bisa menjalankannya sendiri, kami sangat butuh peran aktif niniak mamak dan Bundo Kanduang dalam hal ini,” ujar Rida.
Agar dapat terjaganya inflasi daerah, Rida mengajak serta menghimbau agar bisa memanfaatkan dan memaksimalkan pekarangan dan lahan yang kosong untuk ditanam sayur atau tanaman pokok yang dibutuhkan dalam keseharian.
“Untuk penanganan stunting, kita (Pemko Payakumbuh) sudah membuat program orang tua asuh serta juga telah dilakukan kerjasama dengan KUA guna memberikan pendidikan dini kepada setiap catin agar nantinya dapat menghindari memiliki anak yang terindikasi atunting,” ungkap Rida.
Untuk kemiskinan ekstrim, Rida kembali mengajak niniak mamak dan Bundo Kanduang untuk merangkul dan membimbing anak kemenakan agar bisa memiliki kemampuan dan keahlian yang berguna bagi mereka dalam kesehariannya.
“Ayo, dengan bergerak dan bekerja bersama kita bawa Kota Payakumbuh agar bebas dari Stunting, inflasi yang terjaga dan kemiskinan ekstrim bisa dientaskan pada tahun 2024 mendatang,” ajak Rida dengan semangat.
Mendengar atas apa yang disampaikan Pj. Wali Kota Payakumbuh itu, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh YB, Dt. Parmato Alam mengucapkan terimakasih serta bersyukur telah diajak ikut berperan aktif dalam membangun Kota Payakumbuh secara bersama.
YB, Dt. Parmato Alam yang juga merupakan anggota DPRD Kota Payakumbuh itu mengungkapkan kesiapan LKAAM dan para pemangku adat se-Kota Payakumbuh dalam menjaga dan melestarikan adat budaya ranah Minang yang sudah diwariskan oleh pendahulu.
Diakhir penyampaiannya, YB, Dt. Parmato Alam LKAAM kota Payakumbuh itu mengungkapkan terkait rencana dibangunnya gedung museum adat di Kota Payakumbuh, dimana nantinya hal ini akan terealisasi pada anggaran perubahan, dan dengan berdirinya musuem ini maka untuk kantor dan sekretariat dari KAN dan LKAAM akan berada di satu lokasi, sehingga kedepannya dalam menjalani kerja untuk kemajuan adat dan budaya Ranah Minang terutama Kota Payakumbuh dapat berjalan dengan maksimal,” tukas YB. Dt. Parmato Alam. (tpk)