Situjuah Limo Nagari | tipikal.com – Sebuah daerah di lereng Gunung Sago, telah lama dikenal sebagai tanah kelahiran tokoh-tokoh hebat dan berpengaruh, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Namun, di balik citra gemilang tersebut, ada berbagai persoalan sosial yang terus menghantui masyarakat. Kesenjangan sosial, tingginya angka kriminalitas, peredaran narkoba, hingga bunuh diri menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama.
Dalam empat tahun terakhir, data menunjukkan bahwa tindak kriminal di Situjuah semakin meningkat. Dua kasus pembunuhan, sejumlah aksi bunuh diri, dan peredaran narkoba yang sulit dihitung menjadi catatan kelam wilayah ini. Terbaru, kasus seorang pria tewas di tangan suami sah dari wanita yang dinikahi secara siri, menjadi bukti bahwa persoalan sosial dan narkoba saling berkaitan.
Kasus tragis lainnya juga terjadi pada 2020, saat seorang gadis belia meregang nyawa di kawasan hutan lereng Gunung Sago. Insiden ini terjadi ketika pelaku, yang baru dikenal korban, mencoba melakukan tindakan keji di lokasi sepi. Meski pelaku bukan warga setempat, minimnya pengawasan warga terhadap lingkungan sekitar membuka peluang bagi tindak kejahatan.
Masalah sosial di Situjuah juga diperparah oleh kesenjangan ekonomi yang menjadi pemicu tingginya angka bunuh diri. Depresi akibat tekanan hidup sering kali menjadi alasan di balik keputusan tragis tersebut. Di sisi lain, penyalahgunaan narkoba terus menjadi momok, dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Payakumbuh tak henti-hentinya melakukan penggerebekan di wilayah ini.
“Pelaku pembunuhan merupakan DPO dalam kasus narkoba. Dia kabur dari kejaran polisi dan jarang pulang ke rumah istri. Pengakuan istrinya, dirinya sudah nikah siri dengan korban. Pelaku tidak terima akhirnya melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban kehilangan nyawa,” kata Kapolres Payakumbuh AKBP Ricky Ricardo saat menggelar konferensi pers di Polres Payakumbuh pada Kamis, (26/12/2024) siang.
Tak dapat dipungkiri, narkoba menjadi akar dari banyak persoalan. Dalam kasus pembunuhan terbaru, pelaku yang merupakan buronan polisi atas kasus narkoba, merasa hidupnya semakin terpuruk hingga melakukan tindakan kriminal. Peredaran narkoba yang merusak keharmonisan rumah tangga semakin membuktikan bahwa masalah ini harus segera diberantas hingga ke akarnya.
Situasi ini menuntut langkah kolaboratif dari seluruh pihak. Pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga setempat harus bersatu padu untuk mengatasi kesenjangan sosial, meningkatkan pengawasan lingkungan, dan memutus mata rantai peredaran narkoba. Pemberdayaan masyarakat melalui program ekonomi kreatif, pelatihan keterampilan, dan pemberian modal usaha dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kesenjangan.
Selain itu, pendidikan moral dan sosial kepada masyarakat juga perlu digencarkan. Kampanye anti-narkoba, penguatan nilai gotong royong, serta pembentukan sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang efektif harus menjadi prioritas. Keterlibatan tokoh agama dan pemuda dalam menyuarakan pentingnya menjaga keharmonisan sosial dapat membantu menciptakan perubahan.
Dukungan terhadap kesehatan mental juga harus menjadi perhatian. Pemerintah daerah perlu menyediakan akses layanan konseling gratis dan program rehabilitasi bagi masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi atau depresi. Hal ini penting untuk mencegah kasus bunuh diri yang semakin meningkat.
Pelajaran berharga dari kasus-kasus kriminal di Situjuah adalah pentingnya pengawasan dan kepedulian bersama. Ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar akan terus membuka celah bagi tindak kejahatan, baik yang dilakukan oleh warga setempat maupun orang luar. Solidaritas sosial yang kuat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
Dengan upaya yang terintegrasi, Situjuah Limo Nagari dapat kembali ke jalur kejayaan. Wilayah ini memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang tidak hanya dikenal karena tokoh hebatnya, tetapi juga sebagai komunitas yang aman, peduli, dan bebas dari narkoba. Kolaborasi dan komitmen seluruh elemen masyarakat adalah langkah awal untuk mewujudkan perubahan positif di masa depan. (tpk)