Payakumbuh | tipikal.com – Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar dua kegiatan penting yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan pelayanan publik, Jumat, (9/05/2025). Kegiatan yang berlangsung di Kawasan Batang Agam ini mencakup skrining kesehatan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aksi gotong royong membersihkan lingkungan.
Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menyebut kegiatan ini sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kesehatan ASN serta komitmen menjaga ruang publik yang telah dibangun melalui kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2016.
“ASN adalah pelayan publik yang harus sehat, bugar, dan produktif. Sementara kawasan Batang Agam adalah ruang sosial masyarakat yang harus kita jaga bersama. Maka, hari ini kita buktikan kepedulian terhadap keduanya,” ujar Elzadaswarman.
Skrining kesehatan ASN dikemas dalam inovasi bertajuk ASKRINDU BERBISA (ASN Skrining Terpadu Bersama Kita Bisa). Pemeriksaan meliputi deteksi dini penyakit tidak menular, tes kebugaran, hingga konsultasi gizi yang didukung oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Setiap ASN menerima Rapor Skrining Kesehatan sebagai panduan untuk menjaga kesehatan secara berkelanjutan. Program ini direncanakan berlangsung minimal tiga kali dalam setahun.
Di sisi lain, aksi gotong royong digelar sebagai bentuk tanggapan terhadap meningkatnya produksi sampah seiring tingginya kunjungan masyarakat ke kawasan Batang Agam. Tahun ini, pemerintah pusat kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 55 miliar untuk kelanjutan pembangunan fisik kawasan tersebut.
“Kebersihan kawasan ini menjadi perhatian utama agar proses pembangunan tetap berjalan baik. Karena jumlah petugas kebersihan masih terbatas, kolaborasi dengan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Elzadaswarman.
Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh, Wawan Sofianto, menyatakan bahwa pemantauan kesehatan ASN sangat penting untuk menjaga kualitas pelayanan publik. “Kami lakukan skrining lebih intensif pada 2025. ASN juga diharapkan menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari tanggung jawab profesional mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh, Muslim, menyebut bahwa proyek normalisasi Sungai Batang Agam telah menjadikan Payakumbuh sebagai rujukan nasional. “Kalau ada daerah lain ingin menormalisasi sungai, mereka diarahkan belajar ke Payakumbuh. Karena itu, menjaga kebersihan kawasan ini menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (tpk)