Payakumbuh, tipikal.com — Perkembangan kasus Covid-19 di dunia saat ini sangat luar biasa. Dimana terjadi ledakan kasus sebelumnya dibeberapa negara, seperti di Amerika Serikat, Brazil. bahkan yang sangat mengkhawatirkan itu terjadi ledakan kasus kematian akibat Covid-19 di India dalam sehari sebanyak 6.148 orang, seperti yang dilaporkan otoritas India pada hari Kamis (10/06).
“Mengapa kita sangat khawatir? karena India itu sangat dekat sekali dengan kita yaitu sama-sama di Asia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal kepada media di kantornya.
Dr. Bek menjelaskan, jika dilihat dari perkembangan kasus di Wuhan-Cina, untuk sampai ke Indonesia itu sangat cepat, hanya butuh beberapa bulan saja dan ledakan kasus yang terjadi di Indonesia bukan main pada gelombang pertama.
“Sekarang kita lihat sudah gelombang keberapa kita dengan kasus yang sudah sangat luar biasa dengan angka kematian yang cukup tinggi,” terangnya.
Dengan kondisi terkini, virus tersebut sudah bermutasi menjadi beberapa varian terhadap perkembangan kasus covid di dunia. Contohnya di India yang dikenal B16172 atau varian delta, varian jenis ini tingkat kematiannya itu sangat luar biasa dan sangat mudah menular dari orang ke orangnya.
Sehingga penularannya sangat rapid dan masif, bahkan dibeberapa catatan lebih dari 9000 nyawa melayang per harinya disalah satu distrik di India. Ini merupakan kasus dari varian delta tersebut.
“Parahnya lagi varian delta ini sudah menyeberang ke Asia Tenggara terutama negara tetangga kita Singapura yang ditularkan pelancong dari India, dan Indonesia sangat berpeluang sekali untuk tertular varian tersebut,” ucapnya.
Disini timbul pertanyaan “Payakumbuh bagaimana?”
“Kalau varian itu sudah masuk ke Indonesia dan berkembang, artinya di Kota Payakumbuh yang kita cintai ini pasti akan berkembang pula. Sekarang kita lihat kasus kita naik, hari ini saja ditemukan 39 masyarakat kita yang positif covid,” ungkapnya.
“Tapi yang paling kita takutkan itu adalah, munculnya kasus-kasus dari varian yang sangat ganas itu kepada masyarakat kita,” ujarnya.
“Hari ini saja, tenaga kesehatan kita banyak yang positif Covid, mereka tertular dari orang-orang yang penerapan protkesnya tidak benar. Inilah tugas berat dari tenaga kesehatan,” tukuknya.
Sekarang bagaimana supaya Payakumbuh mampu menghindari potensi penularan dari berbagai varian covid yang berbahaya tersebut agar tidak berkembang yaitu dengan cara menerapkan bukan 5M lagi tapi 6M dengan tambahan “Melakukan vaksinasi”.
“Dimana titik fokus kita pakai masker, hindari kerumunan dan melaksanakan vaksinasi,” katanya.
Disini pasti akan timbul pertanyaan lagi dari masyarakat “apakah vaksinasi menjamin?”
“Meskipun 100 persen tidak ada, setidaknya bagi yang sudah divaksinasi tidak akan mendapat gejala berat, buktinya rekan-rekan nakes kita yang sudah divaksin saat ini mereka dalam keadaan baik dan tidak ada gejala berarti yang dirasakannya,” terangnya.
Terkait vaksinasi itu dr. Bek mengimbau kepada masyarat agar jangan mudah percaya kepada berita hoax yang tidak jelas dan menyesatkan yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau gerakan anti Covid tersebut yang ujung-ujungnya akan berdampak kepada keselamatan masyarakat.
“Jadi bagi orang-orang yang tidak percaya akan Covid-19 ini, silahkan ditanya kepada mereka yang pernah positif atau yang meninggal keluarganya karena Covid-19. Buka aja masker anda ditempat orang yang positif tersebut dan jangan terapkan prokes, apakah perlu menunggu anda terpapar dulu baru percaya? Atau setelah keluarga kita meninggal akibat Covid-19 baru percaya kalau covid itu memang berbahaya,” ucapnya.
“Sementara ditempat terpisah, Wali Kota Riza Falepi berpesan, Covid-19 ini nyata dan berbahaya, Jadi jangan menganggap enteng.
Kasus kematian harian di India ini merupakan yang tertinggi selama kasus Covid-19 di India.
Sementara kita disini masih banyak terjebak dengan informasi yang tidak bertanggung jawab, baik itu berupa video atau gambar yang sering kali dibagikan ke grup-grup Whatsapp.
Banyak contoh, misalnya didalam video bercerita tentang lain hal, sementara di running textnya lain pula bahasa yang dituliskan untuk membuat propaganda anti covid.
Karena, bercerita dengan bahasa asing, dan kita tidak mengerti artinya. Disebarkan pula ini ke orang lain. Seakan-akan running text ini terjemahannya.
Oleh karena itu, kita perlu teliti untuk menyaring mana yang benar dan mana yang hoax.
Apalagi vaksin saat ini sangat kita butuhkan dan kita juga tidak dipaksa untuk divaksin. Jika saja masyarakat paham dan sadar akan kesehatannya, keluarganya dan orang-orang disekitarnya. Maka secara sukarela dia akan datang meminta untuk divaksin, pungkasnya. (tpk)