Kepada Gubernur, Batu Ampa Bahas Persiapan Malakok Keluarga Bung Hatta

- Jurnalis

Kamis, 9 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Padang | tipikal.com — Upaya yang dilakukan masyarakat Pasukuan Mandailing, Nagari Batu Ampa dalam merekat tali persaudaraan dengan Keluarga Bung Hatta sangat bagus. Tidak hanya sebagai bentuk penghargaan kepada keluarga besar Bung Hatta, prosesi ‘Malakok’ yang diselenggarakan pada bulan Agustus nanti tentu akan memberikan edukasi bagi generasi penerus bangsa tentang sosok salah satu Proklamator Bangsa Indonesia.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung prosesi yang akan diselenggarakan di Nagari Batu Ampa, Kecamatan Akabiluru melalui dukungan anggaran yang telah dialokasikan oleh Dinas Kebudayaan,” ungkap Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Kamis, (9/03/23) saat menerima audiensi Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo bersama Wali Nagari Batu Ampa Asra Arafat dan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Batu Ampa di Gubernuran Sumatera Barat.

Mohammad Hatta atau sering disebut Bung Hatta tercatat dengan tinta emas di lembar sejarah negara Indonesia. Ia adalah salah satu Bapak Pendiri Bangsa. Bersama Soekarno, ia diberi gelar Proklamator. Lantas jika ditanya, adakah hubungan Bung Hatta dengan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Ironisnya, sebagian warga Lima Puluh Kota pun tak mampu untuk menjelaskan hal ini. Padahal, figur Bung Hatta yang sangat religius jejaknya berawal dari Batu Ampa, Lima puluh Kota. Ayah Bung Hatta, Syech Muhammad Djamil merupakan anak dari Syech Abdurrahman salah satu ulama besar Minangkabau. Syech Abdurrahman adalah penggagas sentra pendidikan Islam ala Surau di Batu Ampa.

Baca Juga :  Hebat! ISSI Payakumbuh Kembali Naik Podium Di Hari Kedua XC Fun Race

Berdasar sejarah hubungan Bung Hatta dengan Nagari Batu Ampa tersebutlah, masyarakat, Niniak Mamak, pihak Nagari Batu Ampa secara kolektif berkeinginan untuk melakukan prosesi ‘Malakok’ Bagi anak-anak Bung Hatta yang notabene ibunya bukan dari Suku Minang. Dikutip dari tulisan Syaiful Gucci yang diterbitkan Bakaba.co, adat Minangkabau yang menganut sistem matrilinial, anak-anak yang lahir dari perkawinan antara lelaki Minangkabau dengan wanita non-Minangkabau tidak dapat dimasukkan ke dalam sistem kekerabatan Minangkabau.

Anak-anak ini dalam kacamata adat Minangkabau berstatus “anak tidak bersuku”. Bahkan di lingkungan suku ibunya mereka juga tidak diterima dalam sistem patrilinial, sehingga jadilah status mereka ‘takatuang di awang-awang’, terkatung-katung di langit.

Namun adat budaya Minangkabau tidaklah sekaku itu, juga bukan merupakan budaya yang tertutup atau menutup diri. Anak yang dikatakan tidak bersuku tersebut dapat dicarikan sukunya dengan menjalani persyaratan adat yang disebut dengan malakok. Secara etimologi, malakok adalah menempel atau melekat. Menempel atau melekat pada salah satu suku/kaum yang ada pada suatu nagari di ranah Minang. Istilah malakok ini pada setiap wilayah di ranah Minang memiliki langgam yang berbeda istilah.

Baca Juga :  Bupati Safaruddin Buka Lomba Kreatifitas, Pentas Seni Anak Dan Guru TK

Di bagian lain penyampaiannnya, Gubernur Mahyeldi menghimbau seluruh elemen, baik Provinsi, Kabupaten dan Nagari agar menyukseskan secara bersama prosesi ‘malakok’.

“Semoga persiapannya sukses, dan dapat disemarakkan oleh seluruh pihak karena gaungnya akan jadi momentum sejarah bagi masyarakat Batu Ampa maupun Lima Puluh Kota secara umum,” ungkap Mahyeldi.

Sementara itu, Bupati Safaruddin dalam penyampaiannya menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam menyukseskan prosesi ‘Malakok’ keluarga Bung Hatta.

“Dukungan untuk menyukseskan salah satu momen bersejarah di Lima Puluh Kota dapat ditunjukkan dengan kehadiran sejumlah OPD dalam audiensi kali ini, diantaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kominfo, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nagari,” ucap Bupati Safaruddin.

Kemudian Ia berharap, setiap unsur yang terlibat baik itu Nagari, Kabupaten, dan Provinsi dapat menjalin komunikasi intens, bersinergi, dan berkolaborasi hingga pelaksanaan prosesi Malakok dapat diselenggarakan pada 12 Agustus nanti.

Turut hadir dalam audiensi, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah, Asisten 1 Lima Puluh Kota Herman Azmar, Kadis Kominfo Lima Puluh Kota Desri, Kepala DPMDN Endra Amzar, Kepala PUPR Rilza Hanif. (tim)

Berita Terkait

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Supardi dan Tri Venindra Jalani Tes Kesehatan di RS Universitas Andalas
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, YB. Parmato Alam dan Ahmad Ridha, Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RS Unand
Nevi Zuairina Tolak Permohonan Guru Senam, Upaya Atlet Sumatera Barat Capai Peringkat 6 Terhalang
Pemko Payakumbuh Raih Insentif Fiskal Berkat Pengendalian Inflasi yang Efektif
Pj Wali Kota Payakumbuh dan Pj Ketua TP-PKK Raih Gelar Ayah dan Bunda Genre Pengayom Sumatera Barat
Penghargaan “Ayah dan Bunda Pengayom Sumatera Barat” untuk Bupati Lima Puluh Kota dan Ketua TP PKK
Polres Payakumbuh Raih Predikat Satuan Wilayah Terbaik I pada Gelar Operasional Polda Sumbar
Direksi Bank Nagari Ditetapkan, Bupati Lima Puluh Kota Sampaikan Ucapan Selamat

Berita Terkait

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 09:11 WIB

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Supardi dan Tri Venindra Jalani Tes Kesehatan di RS Universitas Andalas

Jumat, 30 Agustus 2024 - 17:44 WIB

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, YB. Parmato Alam dan Ahmad Ridha, Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RS Unand

Senin, 5 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Nevi Zuairina Tolak Permohonan Guru Senam, Upaya Atlet Sumatera Barat Capai Peringkat 6 Terhalang

Rabu, 31 Juli 2024 - 23:30 WIB

Pemko Payakumbuh Raih Insentif Fiskal Berkat Pengendalian Inflasi yang Efektif

Sabtu, 27 Juli 2024 - 12:15 WIB

Pj Wali Kota Payakumbuh dan Pj Ketua TP-PKK Raih Gelar Ayah dan Bunda Genre Pengayom Sumatera Barat

Berita Terbaru