Bogor | tipikal.com — Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kota yang dikenal dengan julukan City of Randang itu berhasil masuk dalam lima besar terbaik Penghargaan Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Kepastian tersebut tertuang dalam surat resmi BIG Nomor B-8.4/KJIG-BIG/IIG.02.02/10/2025 tertanggal 8 Oktober 2025. Dalam surat itu, Payakumbuh dinyatakan lolos ke Penilaian Tahap II bersama empat kota lainnya, yaitu Tangerang, Metro, Magelang, dan Manado.
Penilaian tahap lanjutan dilaksanakan di Gedung I lantai 1 PTIG/BLJP BIG, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, (22/10/2025). Kegiatan tersebut menghadirkan lima daerah terbaik nasional yang dinilai berhasil menghadirkan inovasi dalam pemanfaatan data geospasial di lingkungan pemerintah daerah.
Pada ajang ini, Pemko Payakumbuh diwakili oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Sago. Keduanya dinilai berhasil mengembangkan inovasi dalam pengelolaan data geospasial yang mendukung efisiensi dan akuntabilitas layanan publik.
Inovasi yang dikembangkan mencakup digitalisasi data pelanggan dan penagihan, pencatatan meteran, pemetaan jaringan distribusi air berbasis geospasial, hingga penerapan Internet of Things (IoT) untuk sistem pemantauan otomatis. Selain itu, Payakumbuh juga mengembangkan layanan pengaduan pelanggan digital serta sistem integrasi data lintas bagian yang mempercepat proses kerja di internal perusahaan daerah.
Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh.
“Ini bentuk komitmen kita dalam mendukung program Satu Data Indonesia. Payakumbuh terus bertransformasi menjadi kota yang berbasis data dalam setiap pengambilan kebijakan,” ujar Wako Zulmaeta.
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan data geospasial tidak boleh berhenti di level proyek semata, namun harus menjadi budaya kerja di setiap perangkat daerah.
“Pemanfaatan data geospasial harus menjadi budaya kerja pemerintahan. Setiap kebijakan, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik harus didasarkan pada data yang akurat dan terintegrasi,” tegasnya.
Menurut Zulmaeta, keberadaan sistem informasi berbasis spasial memungkinkan pemerintah daerah memetakan potensi serta permasalahan dengan lebih presisi, sehingga pembangunan menjadi lebih efisien, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Penghargaan Bhumandala sendiri merupakan ajang bergengsi yang digelar untuk mendorong optimalisasi pemanfaatan informasi geospasial dalam mendukung pembangunan daerah yang terarah dan terintegrasi.
Keberhasilan Payakumbuh menembus lima besar nasional menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun sistem pemerintahan berbasis data, sekaligus pijakan bagi Payakumbuh menuju smart city yang transparan, efisien, dan akuntabel.
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Zulmaeta turut didampingi Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda, perwakilan Bappeda, serta jajaran Perumda Tirta Sago. (tpk)






