Wako Riza Falepi : Tujuan Besar Branding Payakumbuh

- Jurnalis

Selasa, 24 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com — Branding Payakumbuh sebagai Kota Randang yang gencar dimassalkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sejak beberapa tahun belakangan bukan wujud sikap inkonsistensi pemko terhadap branding kota, tapi upaya untuk makin menggaungkan randang sebagai kuliner khas Payakumbuh.

Menurut Wali Kota Payakumbuh H. Riza Falepi, sejumlah branding yang selama ini melekat, seperti Payakumbuh Kota Gelamai dan Payakumbuh Kota Batiah masih tetap dipakai. Sebutan Kota Batiah dan Kota Gelamai, yang sudah lama mengakar di Payakumbuh, secara sosial budaya tidak akan hilang begitu saja. Karena, kedua makanan itu sudah melekat di hati warga kota dan masyarakat Sumatera Barat lainnya.

Gelamai dan batiah serta bareh randang, hanya ada di Payakumbuh. Makanya, bagaimanapun juga, branding Payakumbuh sebagai kota gelamai dan kota batiah juga tidak akan pernah hilang di kota ini. Tentu sebutan kota randang suatu saat nanti juga akan mendunia. Makin banyak, sebutan kota ini, kian banyak penduduk dunia kenal dengan Kota Payakumbuh.

Dibagian lain, kenapa belakangan Pemko Payakumbuh terkesan jor-joran memasalkan branding Payakumbuh Kota Randang, tujuannya tidak lain mengejar sejumlah nilai tambah yang ingin diraih dengan memasalkan randang,” katanya.

Baca Juga :  Implementasi Kurikulum Merdeka, SMP N 2 Payakumbuh Resmikan Beberapa Bangunan Baru

Wako Riza menampik tudingan sementara pihak yang menyebut pemasifan branding Payakumbuh Kota Randang sebagai wujud tidak konsistennya para pemangku kepentingan di kota ini terhadap branding kotanya.

“Dugaan semacam itu bisa saja muncul dari pihak-pihak yang tidak mengerti dengan maksud yang hendak dicapai, hanya terkesan mencari titik-titik lemah saja,” tambah Wako Riza.

Branding Payakumbuh Kota Randang yang akan ditetapkan melalui SK (surat keputusan) Wali Kota Payakumbuh itu, menurut Riza, mengandung maksud yang sangat besar. Yaitu agar kuliner khas Minang itu semakin mendapat penerimaan yang luas, baik di pasar regional, nasional, maupun internasional, yang kelak diharapkan memberi dampak yang besar pula untuk pendapatan kota dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wako Riza mengakui, randang merupakan makanan khas masyarakat adat Minangkabau, yang bisa ditemui di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Tapi Wako Riza mengingatkan, randang Payakumbuh memiliki spesifikasi tersendiri yang hampir tidak ditemui di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Sumbar. Ia menyebut contoh randang telur, randang jagung, randang ubi dan sejumlah varian lainnya, yang merupakan produk khas Payakumbuh.

Baca Juga :  Pemko Payakumbuh Kembali Menggelar ASN Berkurban Tahun 2021

Fakta yang tak kalah membuat miris, menurut Wako Riza, ada negara yang mengklaim randang sebagai kuliner khasnya. Padahal dari informasi yang diterima, menurut Wako Riza, randang yang diklaim negara tertentu itu bukan produk yang dihasilkan oleh masyarakat aslinya, melainkan masyarakat Minangkabau yang merantau ke nagara dimaksud, lalu kemudian memproduksi randang.

“Tapi yang paling utama adalah mengejar nilai ekonomi yang dikandung oleh randang.” Dikatakan Wako Riza, randang khas Payakumbuh terus mendapat pangsa pasar yang luas, termasuk ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jeddah, dan lainnya.

Imbasnya, UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) dengan produk khas randang di Payakumbuh terus mengalami perkembangan yang signifikan. “Hal-hal seperti ini kan besar artinya untuk mengejar sumber-sumber pendapatan kota, selain juga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Dengan memasifkan branding Payakumbuh Kota Randang, dijelaskan Wako Riza, diharapkan pangsa pasar jenis kuliner yang satu itu terus mengalami perkembangan, seiring dengan nama kota yang juga ikut terangkat karenanya. (rel/rm)

Berita Terkait

Gelar Rapat Teknis, Panitia Pacu Kuda Gubernur Cup 2024: Jaga Netralitas di Tahun Politik
Pemko Payakumbuh Salurkan Bantuan Beras Tahap III kepada 7.647 Keluarga
Gelar Rakor, Pemko Payakumbuh, Sinergikan Program dan Evaluasi Kegiatan Jelang Akhir Tahun
Pemerintah Kota Payakumbuh Gelar Konsultasi Publik Penyusunan RDTR 2025-2045
Payakumbuh Gelar FGD Bahas Indeks Pembangunan Kebudayaan Berbasis ABS-SBK
Tim Marching Band SDS IT IPHI Payakumbuh Wakili Sumatera Barat di Ajang Nasional
Bersama Pj Wali Kota Payakumbuh, Bank Nagari Salurkan Bantuan CSR Pendidikan untuk 107 Siswa
Duka Mendalam atas Kepergian Ibunda Mantan Ketua DPRD Kota Payakumbuh YB. Dt. Parmato Alam

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Gelar Rapat Teknis, Panitia Pacu Kuda Gubernur Cup 2024: Jaga Netralitas di Tahun Politik

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:52 WIB

Pemko Payakumbuh Salurkan Bantuan Beras Tahap III kepada 7.647 Keluarga

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:42 WIB

Gelar Rakor, Pemko Payakumbuh, Sinergikan Program dan Evaluasi Kegiatan Jelang Akhir Tahun

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:57 WIB

Payakumbuh Gelar FGD Bahas Indeks Pembangunan Kebudayaan Berbasis ABS-SBK

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:50 WIB

Tim Marching Band SDS IT IPHI Payakumbuh Wakili Sumatera Barat di Ajang Nasional

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:36 WIB

Bersama Pj Wali Kota Payakumbuh, Bank Nagari Salurkan Bantuan CSR Pendidikan untuk 107 Siswa

Selasa, 8 Oktober 2024 - 15:26 WIB

Duka Mendalam atas Kepergian Ibunda Mantan Ketua DPRD Kota Payakumbuh YB. Dt. Parmato Alam

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:22 WIB

Yendri Bodra Dt. Parmato Alam Berkomitmen Wujudkan Pendidikan Gratis dan Program 1 Rumah 1 Sarjana di Payakumbuh

Berita Terbaru