Payakumbuh | tipikal.com – Suasana penuh kehangatan dan keharuan mewarnai syukuran hari ulang tahun Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, yang digelar di rumah dinas Wali Kota pada Kamis, (1/05/2025). Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting daerah, keluarga, dan kerabat dekat yang datang memberikan doa serta dukungan.
Hadir dalam syukuran tersebut Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman, Sekretaris Daerah Rida Ananda, Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf. Ucok Namara, Kapolres Payakumbuh AKBP Ricky Ricardo, Kajari Slamet Haryanto, serta para pimpinan Forkopimda lainnya. Tidak hanya itu, beberapa kepala OPD, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya juga ikut meramaikan suasana acara.
Dalam sambutannya, Wali Kota Zulmaeta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh undangan yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Ia mengatakan bahwa momen ulang tahun kali ini terasa sangat istimewa karena dikelilingi oleh orang-orang yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup dan pengabdiannya untuk Payakumbuh.
Namun, kejutan tak terduga datang dari Forkopimda yang secara diam-diam menghadirkan sosok yang sangat berarti dalam kehidupan Zulmaeta, yakni guru sekolah dasarnya, Ibu Hamdah. Perempuan lanjut usia yang kini berumur 83 tahun itu pernah menjadi guru Zulmaeta di SD Negeri 5 Tarok, Kecamatan Payakumbuh Utara.
“Saya benar-benar tidak menyangka ibu guru saya hadir di sini. Waktu saya tamat sekolah, beliau pernah berkata agar saya bercita-cita menjadi seorang dokter. Alhamdulillah, doa beliau diijabah oleh Allah SWT,” tutur Zulmaeta dengan suara bergetar, menahan haru.
Zulmaeta juga menceritakan bahwa Ibu Hamdah masih memiliki harapan yang belum sempat terwujud, yakni ingin melihat langsung muridnya tampil sebagai seorang Wali Kota dengan pakaian dinas lengkap.
“Dan tentu saja, saya wajib memenuhi permintaan beliau. Ini adalah bentuk penghormatan saya kepada seorang guru yang telah berjasa besar dalam hidup saya,” tambahnya.
Kehadiran Ibu Hamdah dalam acara tersebut membuat suasana syukuran menjadi lebih bermakna. Banyak tamu undangan yang turut larut dalam suasana emosional saat momen pertemuan antara Wali Kota dan gurunya tersebut terjadi. Beberapa di antaranya tampak meneteskan air mata menyaksikan hubungan yang begitu kuat antara murid dan guru itu.
Acara syukuran kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, dan ramah tamah bersama seluruh undangan. Momen kebersamaan tersebut menjadi simbol kedekatan dan kebersamaan antara pimpinan daerah dan masyarakat, sekaligus menjadi pengingat pentingnya peran seorang guru dalam membentuk masa depan generasi bangsa. (tpk)