Sembuh Total Dari Virus Corona, Dua Warga Payakumbuh Sampaikan Hal Ini :

loading...

Payakumbuh, tipikal.com — Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi yang merupakan Ketua Tim Gugus Tugas melalui Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menyampaikan bahwa dua dari tiga belas orang warga Kota Payakumbuh yang sebelumnya terkonfirmasi Positif Covid-19, hari ini telah dinyatakan Negatif Covid-19 atau sudah sembuh.

“Alhamdulillah, kami berdua sudah dinyatakan negatif Covid-19. Dua kali menjalani uji SWAB, keduanya tetap negatif. Dan kami ingin berbagi pengalaman kepada masyarakat Payakumbuh terkait Covif-19,” ucap kedua warga ini dalam acara temu pers di ruang randang Balaikota, Sabtu (16/5).

Agenda jumpa pers yang difasilitasi Diskominfo tersebut dipimpin langsung Wakil Walikota H. Erwin Yunaz, Kadiskes Bakhrizal, Kalaksa BPBD Yufnani Away, Kadiskominfo Jhon Kenedi, Kakankesbangpol Budi D Permana, Kabid Humas Hermanto dan Kabid E-Gov, Armein Busra.

“Hari ini kita umumkan kabar gembira terkait kasus Covid-19 di Payakumbuh, jika sebelumnya kita mengumumkan adanya warga yang positif saja, alhamdulillah hari ini, dua orang warga kita yang sebelumnya Positif Covid-19 menjadi sembuh atau Negatif Covid-19,” kata Wawako Erwin Yunaz.

Hari ini juga tidak ada tambahan kasus Positif Covid-19 yang baru di Payakumbuh, artinya masih ada 11 orang yang sedang mengidap Covid-19 dan 2 orang telah sembuh.

Kadis kesehatan Bakhrizal menambahkan ada 2 lagi kasus trakingan dari Payakumbuh yang sudah sembuh, yakni 1 Awalluddin, tukang ojek yang berdomisili di Lima Puluh Kota dan Junaidi, penjual rokok yang tinggal di Padang Tarok, Baso, Agam.

“Bapak Awalluddin juga kita antarkan ke rumahnya di Lima Puluh Kota, kita turut bertanggung jawab, karena kasusnya dari kita, selamat telah sembuh dan bisa kembali kumpul bersama keluarga,” kata Kadis yang akrab disapa Pak Bek itu.

Kedua warga yang dinyatakan negatif Covid-19 ini H. Dedi Irwan (53 th), beralamat di Perumahan Mutiara Karina Balai Panjang, Payakumbuh Selatan dan H. Desmon (67 th), domisili di Kelurahan Balai Jaring, Payakumbuh Timur.

Keduanya diundang Gugus Tugas untuk memberikan testimoni selama menjalani karantina di rumah masing-masing, hingga keduanya dinyatakan negatif dari Covid-19.

Baik Dedi Irwan dan Desmon, dalam vidcom itu, menyampaikan kronologis, kenapa keduanya sampai dinyatakan positif Covid-19. Dedi yang kesehariannya berdagang barang elektronika di Toko Wan Susila Baru, mengaku kontak dengan H. EM, orang pertama di Payakumbuh yang dinyatakan positif covid-19. Ia mengaku berdomisili satu komplek dengan H. EM

Sedangkan, H. Desmon, pengurus Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3), mengakui, kalau ia sering kontak dengan keluarga, anak dari H. EM, orang tanpa gejala yang akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

Penyakit Covid-19 bukanlah aib. Hanya saja, sebagian warga masih menganggap penyakit ini aib dan sangat menakutkan. Sampai-sampai menjauhi yang bersangkutan, sebut Kadiskes Bakhrizal.

“Keluhan sakitnya tidak seberapa, tapi dikucilkan warga, itulah yang sangat menyakitkan,” ungkap H. Desmon dan Dedi dalam pertemuan itu. Tapi, kami tetap tabah, sabar dan selalu tawakal kepada Allah SWT.

Pengalaman keduanya selama menjalani karantina, adalah semangat hidup yang tinggi. Selain meningkatkan gizi yang dikosumsi serta patuh dan disiplin menjalani instruksi petugas kesehatan, ungkap Dedi.

Baik Desmon dan Dedi Irwan yang didampingi isterinya datang ke Balaikota, mengimbau warga, untuk tidak takut dengan dirinya. “Kami ini sudah negatif, sudah sehat dan pulih total sama dengan masyarakat lainnya.

Berkali-kali Desmon dan Dedi ucapkan terimakasih kepada Pemko dan seluruh tim yang bertugas atas perhatian dan kerja kerasnya dalam penanganan wabah ini terutama kepada kami selama masa pemulihan, serta tim medis tak henti-hentinya memantau dan menanyakan kondisi kami setiap harinya, ungkap Desmon meneteskan air mata.

Mari kita patuhi imbauan pemerintah, terkait dengan protokol Covid-19 dan ketentuan PSBB, ajak Desmon dan Dedi.

Ia sangat menyadari, sosial distancing dan physical distansing, memang perlu dipatuhi, jika ingin memutus mata rantai Covid-19. ” Kalau banyak larangan pemerintah, termasuk dalam soal beribadah wajib, bukanlah hal mengada-ada, tapi memang tepat dan benar untuk kemaslahatan rakyat banyak,” ucap Desmon dan Dedi yang menjalani karantina 14 hari di rumahnya.(*)

loading...