Payakumbuh | tipikal.com — Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar Gerakan Vaksinasi Bersama Mitra di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Selasa, (15/07/2025), sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program imunisasi nasional, khususnya menjelang pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus mendatang.
Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menegaskan pentingnya imunisasi sebagai langkah efektif dalam melindungi anak-anak dari penyakit menular. Menurutnya, imunisasi adalah bentuk ikhtiar paling efisien untuk menjaga keselamatan dan masa depan generasi muda.
“Saya memahami betul bahwa imunisasi adalah bentuk ikhtiar yang paling efisien untuk melindungi generasi muda. Namun tanggung jawab saya bukan hanya memahami pentingnya itu, tetapi memastikan bahwa setiap anak kita tumbuh sehat dan terlindungi,” ucap Elzadaswarman.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program imunisasi bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi merupakan gerakan bersama yang harus melibatkan pemerintah, sekolah, tokoh agama, media, dunia usaha, serta peran aktif orang tua.
Dalam kesempatan itu, Wawako juga meminta agar komite sekolah tidak hanya menjadi pendukung, tetapi juga garda depan dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi kepada orang tua dan memastikan tidak ada anak yang tertinggal.
Pemerintah Kota Payakumbuh, lanjutnya, akan menyiapkan kebijakan daerah guna memperkuat dukungan terhadap pelaksanaan program imunisasi. Ia juga menyoroti pentingnya peran penyuluh agama dan Kementerian Agama sebagai mitra strategis dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif terkait imunisasi kepada masyarakat.
“Penyuluh agama memiliki kedekatan emosional dan kepercayaan dari masyarakat. Kami mengajak mereka menjadi mitra strategis dalam mengedukasi masyarakat bahwa imunisasi adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual,” tegasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Maizon Satria, mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di semester I tahun 2025 belum mencapai target nasional. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat meningkatkan risiko penularan penyakit yang seharusnya bisa dicegah melalui imunisasi.
“Kegiatan ini menjadi simbol sinergi dan tanggung jawab bersama. Kami akan memfasilitasi komitmen tertulis antar mitra sebagai bentuk keseriusan dalam perlindungan anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pentahelix, yaitu kolaborasi antara lima unsur utama: pemerintah, tokoh agama (MUI), media, komunitas, serta dunia pendidikan dan usaha.
Ketua Pelaksana kegiatan, Juli Juwita, turut menyampaikan bahwa rendahnya cakupan imunisasi pada bayi dan anak usia sekolah menjadi latar belakang utama kegiatan ini. Isu halal-haram serta minimnya pengetahuan masyarakat menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat menyatukan langkah agar tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal dalam program imunisasi,” tuturnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan OPD, komite sekolah, tokoh masyarakat, penyuluh agama, sektor swasta, serta organisasi kemasyarakatan. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kolektif dan komitmen bersama untuk mewujudkan Payakumbuh yang lebih sehat dan tangguh. (tpk)