Payakumbuh | tipikal.com — Sejak pagi hari, ratusan masyarakat Kota Payakumbuh tampak antusias memadati area parkiran Pasar Padang Kaduduak, Senin, (3/11/2025). Warga berbondong-bondong datang membawa kantong belanja dan fotokopi KTP untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Ketahanan Pangan.
Antrean panjang terlihat mengular di depan tenda bertuliskan “Gerakan Pangan Murah”. Banyak warga sudah datang sejak subuh untuk memastikan tidak kehabisan stok.
“Alhamdulillah, sangat membantu. Harga berasnya jauh lebih murah dari di pasar, bisa buat stok sampai akhir bulan,” ujar Reni (39), warga Koto Nan Ampek yang sudah datang sejak pukul 07.00 WIB.
Dalam kegiatan ini, pemerintah menyediakan berbagai komoditas strategis dengan harga di bawah pasaran, di antaranya:
Beras lokal super Anak Daro (5 kg) Rp.65.000
Beras SPHP (5 kg) Rp.63.000
Cabai merah (0,5 kg) Rp.25.000
Bawang merah (0,5 kg) Rp.12.000
Bawang putih (0,5 kg) Rp.12.000
Gula pasir (1 kg) Rp.15.000
Telur ayam (per papan) Rp.35.000
Minyak goreng (2 liter) Rp.28.000
Adapun stok yang disediakan meliputi 760 karung beras lokal Anak Daro, 50 karung beras SPHP, 500 bungkus cabai merah, 650 bungkus bawang merah, 200 bungkus bawang putih, 251 bungkus gula pasir, 447 liter minyak goreng, dan 300 papan telur ayam. Sebagian besar komoditas tersebut ludes dalam hitungan jam karena tingginya antusiasme warga.
Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan dan membantu masyarakat di tengah kondisi harga yang kerap bergejolak.
“Gerakan pangan murah ini bukan sekadar penjualan bahan pokok murah, tapi bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan semua warga tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujar Wako Zulmaeta.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat membantu menstabilkan harga di pasaran serta meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang akhir tahun ketika permintaan pangan biasanya meningkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh Edvidel Arda menjelaskan bahwa GPM menjadi bagian dari indikator kinerja utama dinas dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Sejak September hingga Oktober, harga beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang merah, dan beras mengalami fluktuasi cukup tinggi. Karena itu, kami bergerak cepat untuk menekan dampaknya di masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya pengendalian harga dan ketahanan pangan lokal.
“InsyaAllah, kegiatan serupa akan kembali kita gelar pada akhir tahun ini, dalam rangka memperingati HUT ke-55 Kota Payakumbuh,” tambahnya.
Antusiasme warga menunjukkan betapa besar manfaat kegiatan ini bagi masyarakat kecil. Banyak warga berharap Gerakan Pangan Murah bisa digelar lebih rutin.
“Kalau bisa sebulan sekali saja diadakan, sangat membantu kami ibu-ibu rumah tangga,” ujar Nurmi (45), warga Padangtongah Balainanduo. (tpk)






