Fraksi Golkar DPRD Minta Pemko Dan MUI Payakumbuh Tinjau Ulang Penutupan Rumah Ibadah

- Jurnalis

Kamis, 14 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com Fraksi Golkar DPRD Kota Payakumbuh meminta agar kebijakan menutup rumah ibadah selama pandemi Covid-19 ditinjau dan dikaji ulang kembali secara mendalam dan mendasar menurut syariat islam.

“Karena satupun data yang khusus Payakumbuh belum ada penyebaran corona warga terinfeksi dari salat berjemaah di rumah ibadah. Untuk itu Fraksi Golkar meminta Pemko dan MUI meninjau kembali,” kata Ketua Fraksi Golkar YB. Dt. Parmato Alam saat menghubungi media Via telepon seluler, Kamis (14/5) malam.

Namun, menurutnya tentu pelaksanaan salat di mesjid tetap melaksanakan dan mengikuti protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Solusi disampaikan mantan Ketua DPRD itu, menjamin yang salat di mesjid itu betul-betul adalah jemaah lokal, artinya memastikan orang setempat saja, jangan ada orang luar yang ikut salat berjemaah.

“Kepada Eksodus ke mesjid itu, LPM dan pengurus mesjid menjamin yang ikut salat berjemaah bukanlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sedang menunggu hasil tes lab dan keluarganya, serta pelaku perjalanan keluar daerah. Kearifan lokal atau lokal wisdomnya adalah betul-betul warga lingkungan disitu saja,” terangnya.

Ditegaskannya, mesjid-mesjid di jalan utama seperti Jalan Soekarno-Hatta memang tetap harus memperhatikan protokol yang ada, karena sulit diprediksi siapa saja yang salat disana, mungkin bisa dipertimbangkan untuk dilarang total.

“Tidak masalah kalau dilarang disana, karena mungkin sangat beresiko,” ujarnya.

YB Dt Parmato Alam juga menekankan agar LPM dan pengurus mesjid menjamin pelaksanaannya aman dengan seksama, bila ingin juga melaksanakan salat berjemaah.

“Allah membuktikan sampai saat ini tidak terjadi penularan karena beribadah di mesjid, secara makrifat dan hakikat batinnya, Allah melindungi kita,” ujarnya.

Dikatakannya lagi, masyarakat yang pernah berkontak dengan orang yang pernah terpapar Corona harus menyadari untuk jangan datang ke masjid dan tetap mengikuti protokol Covid-19, jangan sampai menzalimi orang lain.

“OTG yang hasil tes labnya sudah keluar negatif Corona tentu bisa salat di mesjid, kan sudah jelas mereka aman. Untuk itu Fraksi Golkar meminta penutupan rumah ibadah ditinjau ulang kembali,” ujarnya. (rm)

Berita Terkait

Apel Bersama KORPRI, ASN Payakumbuh Didorong Jadi Teladan Pelayanan Publik
Perkuat PAD, Payakumbuh Bergabung dalam Program Optimalisasi Data Perpajakan
Kontroversi Kepala Daerah Buka Praktik Dokter, Ini Penjelasan Ahli dan Kemendagri
Mantan Wali Kota Riza Falepi Tanggapi Isu Tapal Batas dan Pembangunan Pasar Payakumbuh
Cabuli Anak 7 Tahun, Seorang Pria Diciduk Polisi
Polres Payakumbuh Ungkap Penyebab Sementara Kebakaran Pasar: Api Terbuka Jadi Pemicu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 dan HUT ke-80 Sumatera Barat Digelar di Payakumbuh
Pemko Kukuhkan Pajacombo Lab, Wadah Ekonomi Kreatif Payakumbuh

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Apel Bersama KORPRI, ASN Payakumbuh Didorong Jadi Teladan Pelayanan Publik

Senin, 13 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Kontroversi Kepala Daerah Buka Praktik Dokter, Ini Penjelasan Ahli dan Kemendagri

Jumat, 10 Oktober 2025 - 08:08 WIB

Mantan Wali Kota Riza Falepi Tanggapi Isu Tapal Batas dan Pembangunan Pasar Payakumbuh

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:26 WIB

Cabuli Anak 7 Tahun, Seorang Pria Diciduk Polisi

Senin, 6 Oktober 2025 - 11:56 WIB

Polres Payakumbuh Ungkap Penyebab Sementara Kebakaran Pasar: Api Terbuka Jadi Pemicu

Berita Terbaru