Cuaca Ekstrim Belum Bisa Diprediksi Kapan Berakhir, Pemko Himbau Warga Tetap Waspada

- Jurnalis

Senin, 5 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAYAKUMBUH, tipikal.com — Dari beberapa hari terakhir angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatra Barat mengakibatkan banyaknya pohon tumbang dan atap rumah warga yang rusak berat, sehingga beberapa fasilitas publik turut mengalami kerusakan olehnya.

Di Payakumbuh, Menurut Keterangan Plt Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh Denitral didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Hermanto bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik Jasriyal saat ditemui di kantornya, Senin (5/04).

Lebih dari 20 titik pohon tumbang di seluruh kecamatan yang ada, sekitar rumah warga ada 8 yang ditimpa pohon, dan 1 atap rumah warga yang diterbangkan angin kencang, sisanya pohon melintang ke tengah jalan dan merusak fasilitas umum seperti kabel listrik dan telepon.

“Kita bergerak cepat, bersama PLN, Dinas PUPR, Dinas LH, Dishub, Satpol PP dan Damkar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh elemen masyarakat, penanganan pasca bencana dapat dilakukan dalam waktu singkat. Melihat besar pohonnya, alhamdulillah bisa dibersihkan dalam waktu 30 menit hingga 2 jam,” kata Denitral yang juga Sekretaris BPBD.

Sementara itu, dikutip dari sumbar.inews.id, menurut info dari Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sakimin mengatakan, fenomena angin kencang terjadi sejak Rabu (31/03) di kawasan Kota Padang dan sejumlah kawasan pesisir barat Sumbar.

“Hujan disertai angin kencang dari siang hari hingga malam hari ini di wilayah Pesisir Sumatra Barat dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Banten,” kata Sakimin, Minggu (4/04).

Sakimin menambahkan, tekanan rendah ini menyebabkan adanya pola pertemuan angin di wilayah pesisir Sumatra Barat yang memicu pertumbuhan awan hujan yang cukup kuat sehingga menyebabkan cuaca ekstrem.

“Ini siklus dampak dari gerak semu matahari, posisi lagi di Equator, ada gelombang Rossby itu. Gelombang atmosfer itu yang menjalar ke arah barat, sehingga angin ketarik ke daerah bertekanan rendah, yang banyak kena itu pesisir barat karena berhadapan langsung dengan Samudra Hindia di sisi barat,” katanya.

Denitral juga menjelaskan tidak ada korban jiwa akibat cuaca ekstrim ini di Payakumbuh, juga rumah yang rusak berat tidak ada, palingan hanya kerugian berskala ringan dan sedang. Pemko Payakumbuh membantu koordinasi dengan warga setempat agar pekerjaan kepada rumah warga yang terkena dampak dilakukan secara swadaya.

“Kita masih belum bisa memprediksi kapan akan berakhirnya cuaca ekstrem ini. Tapi kita tetap menghimbau masyarakat untuk siap siaga bencana, siap untuk selamat. Karena akibat angin ini banyak pohon yang tumbang, kami meminta warga agar memperhatikan pohon di sekitar rumahnya,” kata Denitral.

Ironisnya fakta di lapangan, dari sekian banyak pohon yang tumbang, kejadian yang ditemukan adalah pohon warga yang tumbang ke rumah tetangganya, kerugian akibatnya tentu tidak bisa dihindarkan.

“Ini menjadi dilema, sehingga butuh perhatian orang yang punya pohon, sepanjang pohon itu berpotensi merugikan kepada orang lain, pemko menghimbau warga secara kemanusiaan agar memperhatikan hal ini, karena akan bersangkutan dengan keselamatan jiwa,” pungkasnya. (tpk)

Berita Terkait

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial
Indeks RB Naik, Pemko Payakumbuh Siapkan Langkah Strategis 2025
Pemko Payakumbuh Tertibkan Bangunan Liar di Atas Fasilitas Umum

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:09 WIB

Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh

Selasa, 27 Mei 2025 - 22:14 WIB

38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana

Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Payakumbuh

Payakumbuh Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba pada Peringatan HANI 2025

Jumat, 27 Jun 2025 - 00:00 WIB

Wali Kota Payakumbuh

Pemko Payakumbuh Resmi Mulai Pembangunan Relokasi Puskesmas Parit Rantang

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:11 WIB

Bupati / Wakil Bupati Lima Puluh Kota

Bupati Lima Puluh Kota Temui KSP, Perjuangkan Proyek Strategis Daerah

Rabu, 25 Jun 2025 - 16:37 WIB