Langka di Pasaran, Riza Meminta Warganya Beralih Konsumsi Makanan Sehat Tanpa Minyak Goreng

- Jurnalis

Selasa, 1 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh | tipikal.com — Wali Kota Payakumbuh sangat prihatin saat mendengar keluhan masyarakat akhir-akhir ini, akibat sulitnya mendapatkan minyak goreng yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Akibat imbas dari langkanya minyak goreng, harganya terus melonjak. Masyarakat kelas bawah, UMKM dan pedagang kecil semuanya menyuarakan kesulitannya.

Wali Kota Riza Falepi mengatakan sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan Permendag Nomor 6 Tahun 2022. Dan menetapkan harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Namun, hal tersebut tidak cukup efektif mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran. Sebab diketahui adanya aksi penimbukan stok minyak goreng oleh beberapa oknum dan terjadinya panic buying oleh masyarakat.

“Makanya ketersedian minyak di pasaran tetap langka dan harganya juga semakin meroket. Sehingga mencekik kantong masyarakat kita untuk mendapatkannya,” kata Wako Riza Falepi kepada media di Balai Kota, Selasa (1/03).

Lebih lanjut Riza menjelaskan, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, dimana semua sektor sedang bergerak untuk bangkit. Karena minyak goreng langka dan mahal dipasaran mengakibatkan kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat belum bisa sepenuhnya untuk bangkit.

“Kasian kita melihat masyarakat kita, apalagi pedagang-pedang kecil yang mengais rejeki dari situ, kan semakin menambah beban mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,” ucapnya.

Untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng tersebut, Wako dua periode itu meminta warganya untuk mengurangi pemakaian minyak goreng sawit, dan beralih ke makanan yang lebih sehat tanpa minyak goreng.

“Kalaupun akan menggunakan minyak goreng, saya sarankan pemakaian minyak goreng dari kelapa. Selain mudah didapat, minyak goreng dari kelapa juga lebih sehat dan berkualitas dibandingkan minyak dari kelapa sawit,” terangnya.

“Dan membuatnya juga mudah, seperti yang dilakukan oleh orang tua-tua kita dulu. Mari manfaatkan komoditi yang melimpah ruah di daerah kita ini. Kalau kita jeli ini juga bisa juga menjadi ladang bisnis bagi kita semua,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Riza mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng saat ini. Sebab, kelangkaan tidak terjadi di Payakumbuh saja, tapi di banyak wilayah di Indonesia.

“Masyarakat harap bersabar, semoga stok minyak goreng kita kembali stabil, dan tidak ada lagi penimbunan,” pungkasnya. (tpk)

Berita Terkait

Pemko Payakumbuh Sambut Rakerda IV IWAPI Sumbar 2025, Tegaskan Komitmen Dukung UMKM Perempuan
Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial
Indeks RB Naik, Pemko Payakumbuh Siapkan Langkah Strategis 2025
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:47 WIB

Pemko Payakumbuh Sambut Rakerda IV IWAPI Sumbar 2025, Tegaskan Komitmen Dukung UMKM Perempuan

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:09 WIB

Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh

Berita Terbaru