Lima Puluh Kota | tipikal.com – Pekerjaan rehabilitasi berat jalan provinsi ruas Payakumbuh–Sitangkai, tepatnya pada titik Nagari Labuah Gunuang dan Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, terus dipacu. Proyek yang menggunakan konstruksi beton ini ditargetkan rampung sesuai jadwal kontrak kerja.
Rehabilitasi jalan ini mencakup panjang 1,3 kilometer yang terbagi dalam dua segmen. Proyek tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan nilai kontrak sebesar Rp12,3 miliar. Pelaksana kegiatan ini adalah PT. Arpex Primadharmor, yang memenangkan lelang pengerjaan.
Kepala pelaksana dari PT. Arpex Primadharmor, Ihsan, saat ditemui di lokasi proyek pada Senin, (6/05/2025), menjelaskan bahwa pengerjaan saat ini difokuskan pada pembangunan saluran atau drainase di sisi tebing. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi genangan air di badan jalan, terutama saat musim hujan.
“Saluran ini kami prioritaskan karena air hujan dari atas tebing bisa langsung mengalir ke jalan. Dengan drainase yang baik, genangan bisa dicegah sehingga struktur jalan tidak cepat rusak,” jelas Ihsan kepada awak media.
Lebih lanjut, Ihsan mengungkapkan bahwa total panjang saluran drainase yang dibangun mencapai 800 meter. Pengerjaan saluran ini dianggap sebagai tahap krusial dalam menunjang kualitas jalan yang akan dibeton nantinya.
Ia juga menjelaskan rincian proyek berdasarkan pembagian segmen. Segmen I sepanjang 970 meter dimulai dari simpang empat Labuah Basilang, tepat di depan kantor Wali Nagari Labuah Gunuang, hingga ke Dusun Kabindu. Sedangkan segmen II dimulai dari Kelok 1 Bukik Alang Lauik hingga selepas Kelok 2 Bukik Alang Lauik.
Dengan masa pelaksanaan proyek yang dimulai sejak 10 Maret dan berakhir pada 5 September 2025, Ihsan menyatakan optimisme bahwa pekerjaan akan selesai tepat waktu. “Kami bekerja sesuai target dan standar mutu yang telah ditentukan dalam kontrak,” ujarnya.
Hingga awal Mei ini, progres fisik proyek telah mencapai sekitar 4 persen. Meskipun baru memasuki tahap awal, pihak kontraktor berkomitmen untuk menjaga kualitas dan kecepatan pekerjaan demi mendukung kelancaran transportasi masyarakat di wilayah tersebut. (tpk)