Lima Puluh Kota | tipikal.com – Upacara peringatan peristiwa heroik gugurnya sembilan syuhada di Nagari Pandam Gadang berlangsung dengan penuh khidmat pada Jumat, (10/01/2025). Peristiwa bersejarah yang terjadi pada 10 Januari 1949 ini menjadi pengingat perjuangan sembilan pahlawan Luak Limo Puluah dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selama masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di Koto Tinggi.
Kesembilan pahlawan, yaitu Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas, dan Mak Dirin, gugur dalam perlawanan sengit melawan pasukan Belanda. Mereka berupaya merusak jembatan strategis untuk memperlambat mobilisasi pasukan musuh ke Koto Tinggi, pusat PDRI.
Peringatan yang Sarat Makna
Sekretaris Daerah Lima Puluh Kota, Herman Azmar, bertindak sebagai inspektur upacara, mewakili Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo. Upacara ini turut dihadiri Ketua DPRD Lima Puluh Kota Doni Ikhlas, anggota DPRD Dapil V, unsur Forkopimda, Asisten Perekonomian Eki Hari Purnama, sejumlah kepala perangkat daerah, Forkopimca, niniak mamak, tokoh masyarakat, serta warga Nagari Pandam Gadang.
Dalam sambutannya, Herman Azmar menekankan pentingnya peringatan ini sebagai sarana menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan bangsa yang mulai luntur akibat globalisasi. “Peristiwa ini merupakan bukti keberanian dan pengorbanan para pahlawan dalam mempertahankan NKRI di tengah agresi militer Belanda II,” ujar Herman.
Ia juga berharap peringatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. “Semoga momentum ini membangkitkan rasa bangga, nasionalisme, dan kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa,” tambahnya.
Bagian dari Hari Bela Negara
Peringatan gugurnya sembilan syuhada ini menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Hari Bela Negara yang rutin dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Melalui acara ini, pemerintah daerah berharap dapat menanamkan semangat patriotisme dan menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Peristiwa Titian Dalam,” menjadi tonggak penting sejarah perjuangan rakyat Luak Limo Puluah dan bukti nyata semangat kebangsaan yang harus terus diwariskan kepada generasi mendatang. (tpk)