Payakumbuh | tipikal.com — Seni bela diri Pencak Silat menjadi pusat perhatian hari ini dalam Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Minsai Al-Fitrah III Tahun 2024 yang resmi dimulai di GOR Nan Ompek, Kelurahan Tanjung Pauh, Kamis, (1/08/2024).
Kejuaraan yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, ini menandai acara budaya penting yang menekankan komitmen kota untuk melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia ini.
Dalam sambutan pembukaannya, Wali Kota Suprayitno menekankan pentingnya Pencak Silat, tidak hanya sebagai bentuk pertahanan diri, tetapi juga sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia.
“Silat adalah tradisi yang harus terus dilestarikan. Ini tidak hanya melatih anak muda dalam hal pertahanan diri tetapi juga menanamkan disiplin dan meningkatkan kesehatan fisik,” ujarnya.
Wali Kota juga mengumumkan bahwa mulai tahun ini, kejuaraan akan memperebutkan Piala Wali Kota Payakumbuh.
Acara yang diikuti oleh 1.200 peserta dari sekitar 80 sekolah ini bertepatan dengan peringatan 43 tahun berdirinya perguruan Minsai Al-Fitrah dan Hari Kemerdekaan Indonesia yang akan datang.
“Kami merasa terhormat dapat menyelenggarakan acara yang diikuti oleh begitu banyak peserta berbakat. Kejuaraan ini bukan hanya sebuah kompetisi tetapi juga perayaan budaya kita dan wadah untuk menumbuhkan calon juara masa depan,” kata Inyiak Tanjuang, pendiri Minsai Al-Fitrah, bersama Ketua Pelaksana Kejuaraan Yonaldi.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Payakumbuh, Ainul Farhan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas suksesnya penyelenggaraan acara ini dan berharap kejuaraan ini dapat berlangsung setiap tahun.
“Keikutsertaan 1.200 peserta dari sekitar 80 sekolah adalah pencapaian yang luar biasa. Ini menunjukkan minat dan dedikasi yang kuat terhadap Pencak Silat di wilayah kita,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut beberapa tokoh penting lokal, termasuk Kapolsek AKP Amirwan dan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Nofriwandi, yang turut serta merayakan pembukaan acara yang signifikan ini.
Kejuaraan ini menjadi wadah bagi para pesilat muda untuk menunjukkan kemampuan mereka, membangun kebersamaan, dan memperdalam apresiasi mereka terhadap warisan budaya Indonesia.
Seiring berjalannya kompetisi, kota Payakumbuh dengan antusias menantikan munculnya talenta-talenta baru dan pertumbuhan Pencak Silat sebagai tradisi yang dihargai. (tpk)