Riza Falepi: “Branding Kota Lebih dari Satu, Sah-Sah Saja”

- Jurnalis

Selasa, 24 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com — Adanya sejumlah kritikan sejumlah pihak, dimana pada trotoar pedestrian yang sedang dibangun di pusat Kota Payakumbuh, tertera tulisan Kota Batiah, mendapatkan tanggapan langsung dari Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi. Melalui broadcast yang dikirim Riza, dia mengaku tak mau begitu saja mencampakkan istilah Kota Batiah walau Kota Payakumbuh juga telah punya branding baru sebagai Kota Randang.

“Cerita ini bermula dari adanya trotoar yang diperbaiki dengan ada tulisan kota batiah. Kemudian ada hujatan bahwa sekarang sudah kota randang, terus kenapa masih ada istilah kota batiah? Untuk menjawabnya tentu kita bisa tafsirkan dari berbagai sudut,” ujar Riza kepada anggota balai wartawan, Selasa (24/11).

Wali Kota dua periode itu menyadari secara manajemen, branding tentu bagusnya yang digadang-gadangkan cukup satu brand saja agar fokus. “Namun kalau dilihat dari sudut sejarah, mencampakkan istilah kota batiah rasanya seperti kacang lupa dengan kulitnya. Apalagi Payakumbuh terkenal dengan makanan dan kulinernya, sayang lah dibuang,” tuturnya.

Sementara dari sisi pariwisata, kata Riza, branding kota lebih dari satu adalah suatu hal yang biasa dan sah-sah saja. “Seperti Bukittinggi juga begitu, disebut kota tri arga, juga kota sanjai, dan kadang kota jam gadang. Apa salahnya? Demikian juga kita di Payakumbuh,” ucapnya.

Baca Juga :  Optimisme Pemko Payakumbuh: Ketersediaan Bibit Ikan Akan Terpenuhi dengan Revitalisasi Balai Benih Ikan

Riza menyampaikan, seharusnya kita semua bisa bersyukur di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak kepada anggaran sehingga dananya tidak terlalu tinggi, Payakumbuh masih bisa membangun dengan baik, termasuk trotoar Jalan Sudirman yang juga berlanjut hingga tahun depan.

“Tujuannya agar warga kota bisa menikmati bangunan dan sarana yang berkualitas,” kata Riza.

Oleh karena itu, Riza mengingatkan agar bahasa-bahasa yang tidak baik tak perlu dimunculkan apalagi mengatakan pejabat daerah tak berkompeten.

“Jadi aneh ketika ada yang bicara seolah-olah Dinas PU ataupun ASN tidak punya kompetensi. Sementara selama ini kinerja mereka selalu diaudit oleh BPK bahkan termasuk terbaik di Sumbar. Kami menduga jangan-jangan yang menulis tidak punya kompetensi atau menulis hanya sekedar menunjukkan ketidaksukaan terhadap kinerja Pemko Payakumbuh yang relatif baik,” tuturnya.

Menurut mantan Anggota DPD RI itu, tudingan pejabat ataupun ASN tak berkompeten juga tak berdasar.

“Pegawai Pemko tak punya kompetensi adalah pernyataan jauh panggang dari api. Bayangkan seorang yang bisa menduduki jabatan tertentu di Pemko harus sekolah dulu di IPDN yang sekolahnya di bawah Kemendagri, terus juga mengikuti berbagai pelatihan sebagai persyaratan menduduki jabatan tertentu. Demikian juga yang bukan jalur IPDN mereka masuk dites dulu, dan syaratnya S1,” jelas Riza.

Baca Juga :  Adakan Studi Tiru, Pemko Payakumbuh Sambut Kunjungan Pemkab Asahan

Terakhir, Riza mengatakan bahasa itu menunjukkan isi hati. Bahasa menunjukkan budi sekaligus budaya. Kata-kata ini kita pegang selama ini di ranah minang. Kalaulah demikian halnya tentu kita mengucapkan sesuatu dengan cara-cara yg berbudaya.

“Pada akhirnya kita menyadari juga semua bahwa kita semua punya kekurangan, namun dengan prinsip perbaikan terus menerus insya Allah kita akan bisa membangun kota yg kita cintai ini. Membangun jelas sangat tidak mudah tapi menghancurkannya bisa sekejap, termasuk image kota yang sudah baik. Untuk itu mari kita pelihara semua hasil yang telah kita bangun agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk rakyat. Kalau ada yang salah mari kita perbaiki bersama-sama, harapan kita semoga Payakumbuh semakin tacelak,” tuturnya. (BW)

Berita Terkait

Komisi B DPRD Payakumbuh Bahas Penguatan UMKM dan Modernisasi Pasar Tradisional
HPCI Chapter Paliko Sukses Gelar Kopdargab 2025, Sosialisasi Lalulintas hingga Promosi Pariwisata
Kapolres Payakumbuh Hadiri Anniversary ke-25 Vespa Antique Club Sumatera Barat, Tekankan Disiplin Berlalu Lintas dan Zero Tawuran
Pj Wali Kota Payakumbuh Tegaskan Tidak Ada Pemberian Izin di Kawasan Hutan Lindung
Kapolres 50 Kota Pererat Sinergi dengan Masyarakat Melalui Kegiatan Batandang di Kecamatan Harau
Pj Wali Kota Payakumbuh Pantau Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di SD Negeri 26
Proyek Rehabilitasi Air Baku Batang Agam Disorot: Tim Tipikor Polres Payakumbuh Turun ke Lokasi
Sambut Tahun Baru 2025, Ruslan Abdul Gani Gelar Syukuran Bertajuk ‘Refleksi Tahun 2024’

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 07:41 WIB

Komisi B DPRD Payakumbuh Bahas Penguatan UMKM dan Modernisasi Pasar Tradisional

Minggu, 19 Januari 2025 - 22:38 WIB

HPCI Chapter Paliko Sukses Gelar Kopdargab 2025, Sosialisasi Lalulintas hingga Promosi Pariwisata

Minggu, 19 Januari 2025 - 00:09 WIB

Kapolres Payakumbuh Hadiri Anniversary ke-25 Vespa Antique Club Sumatera Barat, Tekankan Disiplin Berlalu Lintas dan Zero Tawuran

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:52 WIB

Pj Wali Kota Payakumbuh Tegaskan Tidak Ada Pemberian Izin di Kawasan Hutan Lindung

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:30 WIB

Kapolres 50 Kota Pererat Sinergi dengan Masyarakat Melalui Kegiatan Batandang di Kecamatan Harau

Senin, 13 Januari 2025 - 16:05 WIB

Pj Wali Kota Payakumbuh Pantau Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di SD Negeri 26

Jumat, 3 Januari 2025 - 18:05 WIB

Proyek Rehabilitasi Air Baku Batang Agam Disorot: Tim Tipikor Polres Payakumbuh Turun ke Lokasi

Selasa, 31 Desember 2024 - 22:25 WIB

Sambut Tahun Baru 2025, Ruslan Abdul Gani Gelar Syukuran Bertajuk ‘Refleksi Tahun 2024’

Berita Terbaru