Proyek Rehabilitasi Air Baku Batang Agam Disorot: Tim Tipikor Polres Payakumbuh Turun ke Lokasi

- Jurnalis

Jumat, 3 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh | tipikal.com – Tim Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Payakumbuh yang dipimpin Kasat Reskrim, AKP Doni Prama Dona, melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi proyek rehabilitasi prasarana air baku Batang Agam di Kelurahan Ibuah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kamis, (2/01/2025). Langkah ini diambil setelah adanya laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Kapolres Payakumbuh, AKBP Ricky Ricardo, melalui Kasat Reskrim AKP Doni, mengonfirmasi bahwa pihaknya turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal. “Kami turun bersama Tim Tipikor sekitar pukul 10.00 WIB untuk memeriksa kondisi di lapangan. Namun, untuk hasilnya, kami belum bisa menyimpulkan,” ujar Doni.

Ia menjelaskan, pemeriksaan dilakukan setelah mendapat informasi dari media dan masyarakat. Pihaknya akan terus mengumpulkan bahan dan keterangan (BAKET) guna memastikan apakah terdapat pelanggaran dalam pelaksanaan proyek yang menelan anggaran besar ini.

Proyek ini didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp.5,1 miliar dan dikerjakan oleh CV. Arfan Nafisha Pratama dengan nilai kontrak Rp.3,872 miliar, atau turun 24,04 persen dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Penurunan harga ini memunculkan dugaan bahwa kontraktor melakukan penghematan yang memengaruhi kualitas pekerjaan.

Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa masalah teknis, termasuk keruntuhan bekisting yang menjadi indikasi adanya kegagalan struktural. Bekisting tersebut diduga tidak mampu menahan tekanan beton basah, baik karena spesifikasi material yang tidak sesuai maupun metode pemasangan yang keliru.

Genangan air di lokasi proyek juga menjadi sorotan. Ketiadaan sistem drainase atau dewatering yang memadai membuat area proyek tergenang, memperlambat pekerjaan, dan meningkatkan risiko keselamatan pekerja serta stabilitas tanah.

Selain itu, ketiadaan plang proyek menuai kritik dari masyarakat. Plang proyek, yang biasanya memuat informasi terkait sumber pendanaan, nilai kontrak, pelaksana, dan jadwal pengerjaan, dianggap penting untuk menjaga transparansi kepada publik.

Masyarakat juga mempertanyakan peran pengawasan yang dilakukan oleh CV. Centrina Engineering selaku konsultan pengawas dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS Indragiri Kanan WS Kampar WS Rokan, yang bertanggung jawab atas proyek ini. Lemahnya pengawasan disebut menjadi salah satu penyebab masalah teknis yang terjadi di lapangan.

“Kami melihat kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan. Ini terlihat dari keruntuhan bekisting dan kondisi lapangan yang tidak sesuai standar teknis. Padahal, konsultan pengawas seharusnya memastikan hal ini,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Dugaan penghematan material dan tenaga kerja juga mencuat karena penurunan harga kontrak yang signifikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pengurangan biaya tersebut dilakukan dengan mengorbankan kualitas. Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor CV. Arfan Nafisha Pratama belum memberikan tanggapan terkait isu tersebut.

Tim Tipikor Polres Payakumbuh berkomitmen untuk mendalami dugaan pelanggaran dalam proyek ini. “Kami akan terus mengumpulkan data dan keterangan untuk memastikan apakah ada unsur pelanggaran hukum,” pungkas AKP Doni.

Proyek rehabilitasi prasarana air baku Batang Agam ini menjadi perhatian masyarakat luas. Harapan besar tertuju pada pihak berwenang untuk memastikan penggunaan anggaran negara berjalan transparan dan akuntabel demi kepentingan bersama. (tpk)

Berita Terkait

Payakumbuh Dukung Budaya Antikorupsi lewat ACFFest Movie Day 2025
Pemko Payakumbuh Sambut Rakerda IV IWAPI Sumbar 2025, Tegaskan Komitmen Dukung UMKM Perempuan
Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 07:35 WIB

Payakumbuh Dukung Budaya Antikorupsi lewat ACFFest Movie Day 2025

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:47 WIB

Pemko Payakumbuh Sambut Rakerda IV IWAPI Sumbar 2025, Tegaskan Komitmen Dukung UMKM Perempuan

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Payakumbuh

Pemko Payakumbuh Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kloter XV

Rabu, 9 Jul 2025 - 23:52 WIB

Wali Kota Payakumbuh

92 Rumah Tak Layak Huni di Payakumbuh Terima Bantuan Stimulan Tahun 2025

Rabu, 9 Jul 2025 - 23:42 WIB