Payakumbuh | tipikal.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh nomor urut 1, Supardi dan Tri Venindra, mengusung tagline “Payakumbuh Mendunia” dalam kampanye mereka untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Payakumbuh 2024.
Tagline ini tidak hanya menggambarkan impian mereka untuk membangun Payakumbuh sebagai kota yang dikenal di seluruh dunia, tetapi juga mengisyaratkan komitmen mereka untuk mengubah citra kota ini agar menjadi lebih progresif dan berdaya saing global.
Dalam wawancara dengan media Rabu, (2/10/2024) Supardi menjelaskan bahwa Payakumbuh saat ini masih dianggap sebagai kota transit dan belum menjadi tujuan utama bagi wisatawan ataupun pelaku ekonomi. Menurutnya, posisi ini harus diubah jika Payakumbuh ingin berkembang dan bersaing di kancah internasional.
“Kita berkomitmen menjadikan Payakumbuh sebagai kota tujuan, bukan lagi kota transit. Salah satu infrastruktur pendukungnya adalah keberadaan tol yang menghubungkan Sumbar dan Riau, dan kita harus bisa mengoptimalkan ini,” ujar Supardi.
Belajar dari Banyuwangi dan Trenggalek
Supardi mengutip contoh sukses Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang berhasil bertransformasi dari ‘kota santet’ menjadi ‘kota festival’ melalui inisiatif Banyuwangi Festival. Program tersebut berhasil meningkatkan sektor pariwisata, ekonomi, serta partisipasi masyarakat secara signifikan, dengan jumlah kunjungan wisatawan meningkat dari 670 ribu pada tahun 2010 menjadi 5,2 juta pada tahun 2018. Selain itu, pendapatan per kapita masyarakat juga naik dua kali lipat, dan angka kemiskinan menurun drastis.
“Banyuwangi Festival tidak hanya membangkitkan pariwisata, tetapi juga menjadi alat konsolidasi budaya dan ekonomi yang menggerakkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Supardi.
Ia juga menyinggung kisah sukses Kabupaten Trenggalek, yang sebelumnya terkenal sebagai daerah tandus namun kini berhasil berswasembada pangan dan dikenal sebagai destinasi wisata agropark. Supardi menyebut keberhasilan ini berkat kepemimpinan Emil Dardak, yang mampu mengubah citra Trenggalek dari kabupaten tertinggal menjadi daerah maju di Jawa Timur.
“Kita di Payakumbuh memiliki potensi budaya Minangkabau yang sangat kaya dan unik. Budaya kita, permainan anak nagari, dan seni tradisional bisa menjadi daya tarik utama yang kita tawarkan kepada dunia,” tegasnya.
Visi “Payakumbuh Mendunia”
Visi “Payakumbuh Mendunia” yang diusung oleh Supardi dan Tri Venindra bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan budaya lokal dan menjadikannya sebagai nilai jual yang kuat di pasar internasional. Dengan pendekatan yang menggabungkan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif, mereka berharap Payakumbuh bisa menarik wisatawan mancanegara dan menjadi kota yang disegani secara global.
“Kita punya potensi untuk menjadikan Payakumbuh sebagai kota festival, seperti Bali dan Yogyakarta yang sukses memadukan pariwisata dan budaya sebagai daya tarik utama. Budaya Minangkabau lebih banyak dan beragam, dan itu yang harus kita optimalkan,” jelas Supardi.
Ia menambahkan bahwa fasilitas yang sedang dibangun, seperti kawasan rekreasi Batang Agam BWSS V, bisa dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan festival dan budaya. Selain itu, pembangunan infrastruktur penunjang seperti stadion dan sarana olahraga lainnya akan dilanjutkan untuk mendukung visi kota tujuan internasional ini.
Menggerakkan UMKM dan Pariwisata
Sebagai penggerak ekonomi, Supardi juga menegaskan pentingnya sektor UMKM dalam mewujudkan Payakumbuh Mendunia. UMKM akan menjadi bagian integral dari roda ekonomi kota, yang ditopang oleh sektor pariwisata dan budaya.
“Perputaran roda ekonomi Kota Payakumbuh ditopang oleh UMKM. Kita ingin mereka menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Payakumbuh Mendunia, dengan mengoptimalkan potensi budaya dan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Supardi.
Mengandalkan Dukungan Pusat
Supardi menyadari bahwa anggaran daerah Payakumbuh terbatas, hanya sekitar Rp746 miliar, namun ia optimis bahwa dengan pendekatan yang tepat, anggaran dari pemerintah pusat bisa digunakan untuk mendukung berbagai program pembangunan.
“Kita bisa mengakses dana dari pemerintah pusat. Kepala daerah harus pandai menjuluk anggaran ke pusat. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menyiapkan segala kebutuhan untuk menjadikan Payakumbuh sebagai kota tujuan internasional,” pungkasnya.
Visi “Payakumbuh Mendunia” yang diusung oleh Supardi dan Tri Venindra memberikan harapan bagi masyarakat Payakumbuh untuk melihat kotanya berkembang sebagai kota festival, kota pariwisata, dan pusat budaya yang dikenal di dunia internasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. (tpk)