Payakumbuh | tipikal.com – Yendri Bodra Dt. Parmato Alam tampil memukau dalam diskusi terbuka bertajuk “Mencari Sosok Ideal Untuk Payakumbuh” yang digelar oleh Forum Seni Budaya Paliko di Coffee City, Simpang Benteng, pada Minggu, (15/09/2024) malam.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai penggiat seni dan budaya, YB. Dt. Parmato Alam, seorang tokoh berpengalaman di pemerintahan, memberikan jawaban lugas dan komprehensif terhadap setiap pertanyaan dari mediator. Tepuk tangan meriah dari peserta menjadi respons atas paparan yang disampaikannya.
Diskusi yang membahas berbagai isu penting, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pariwisata dan ekonomi kreatif, menjadi ajang bagi YB. Dt. Parmato Alam untuk memaparkan visinya bagi kemajuan Payakumbuh. Menurutnya, pembangunan daerah perlu berlandaskan konsep “tigo tali sapilin” yang mencakup agama, budaya, dan ilmu pengetahuan. Ketiga aspek ini, katanya, harus diintegrasikan dalam setiap langkah pembangunan agar hasilnya optimal dan berdampak luas bagi masyarakat.
Dalam pandangannya, pendidikan menjadi kunci dari semua aspek pembangunan. YB. Dt. Parmato Alam menekankan pentingnya sistem pendidikan yang terintegrasi, agar tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mampu membentuk karakter generasi muda yang berdaya saing.
“Kota Payakumbuh bisa menjadi kiblat pendidikan di Sumatera Barat, dengan semakin banyaknya universitas yang berdiri di kota ini,” ujarnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan universitas guna membuka jurusan-jurusan baru yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Lebih lanjut ia mengakatan bahwa perputaran ekonomi di Payakumbuh telah mencapai lebih dari 1 triliun rupiah per tahun berdasarkan data dari BPS. Hal ini, menurutnya, berkat tingginya aktivitas perdagangan barang dan jasa. Dengan semakin berkembangnya sektor ekonomi kreatif, UMKM, serta pertanian, ia optimis bahwa Payakumbuh dapat menjadi salah satu kota dengan ekonomi terkuat di Sumatera Barat.
“Dengan banyaknya orang yang datang ke kota ini, tentu perputaran ekonomi akan semakin cepat,” tambahnya.
YB. Dt. Parmato Alam juga menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah dalam pelestarian budaya. Sebagai Ketua DPRD periode 2014-2019, ia terlibat dalam pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 25 Tahun 2016 tentang pelestarian dan pengembangan adat di nagari. Perda ini, menurutnya, adalah dasar bagi Payakumbuh untuk terus memperkuat identitas kultural masyarakatnya melalui dukungan anggaran untuk Komite Adat Nagari (KAN) di 10 nagari.
“Ini memastikan agar setiap masyarakat memiliki identitas karakter yang kuat sesuai asal nagarinya,” tuturnya.
Pada sektor pariwisata, ia mengungkapkan bahwa Payakumbuh memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan frekuensi dan kualitas acara-acara yang menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota. Ia juga menyoroti pentingnya memberikan ruang dan fasilitas yang memadai bagi insan seni di Payakumbuh, sehingga kreativitas mereka dapat tumbuh dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi kreatif.
YB. Dt. Parmato Alam menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan pemuda di kota ini. Menurutnya, pemuda adalah aset terbesar Payakumbuh, dan dengan dukungan yang tepat, mereka bisa menjadi motor penggerak perubahan positif.
“Kita punya banyak potensi yang bisa digali. Tinggal bagaimana kita memfasilitasi mereka agar mampu berkembang dan mencetak prestasi,” ujar YB. Dt. Parmato Alam.
Sebagai sosok yang pernah terlibat dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam juga menekankan bahwa kota ini sudah memiliki arah pembangunan yang jelas untuk 20 tahun ke depan. Ia menggarisbawahi pentingnya menyiapkan indikator-indikator yang tepat untuk mempercepat pencapaian target yang telah ditetapkan dalam RPJPD.
“Ini bukan kerja satu orang atau satu kelompok saja, tetapi kerja bersama seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Diskusi yang berlangsung dinamis ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk mengajukan pertanyaan dan berdialog langsung dengan YB. Dt. Parmato Alam. Ia mampu menjawab setiap pertanyaan dengan jelas, mulai dari isu infrastruktur, ekonomi kreatif, hingga tata kelola pemerintahan yang baik.
Jawaban-jawabannya selalu diakhiri dengan tepuk tangan dari hadirin, menunjukkan tingginya apresiasi terhadap visinya bagi masa depan Payakumbuh.
Diskusi ini juga dihadiri oleh salah satu kandidat Wali Kota lainnya, Zulmaeta. Meski demikian, perhatian para peserta tampaknya lebih tertuju pada gagasan-gagasan yang disampaikan oleh YB. Dt. Parmato Alam.
Dalam kesempatan tersebut, ia menutup pembicaraan dengan harapan agar Payakumbuh terus maju sebagai kota yang tidak hanya mengedepankan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia. (tpk)