Payakumbuh, tipikal.com — Penyaluran Bantuan Sosial Beras Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dalam rangka penanganan dampak Covid-19, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) sudah selesai dilaksanakan hari ini, Rabu (14/10).
Di Payakumbuh, ada 5 kecamatan dengan jumlah penerima 3806 KPM PKH yang disalurkan selama dua hari. Dimulai dari Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Payakumbuh Selatan, dan Payakumbuh Utara pada Selasa (13/10), sementara untuk Kecamatan Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Selatan di hari Rabu (14/10).
Diterangkan Plt. Kadis Sosial Yunida Fatwa didampingi Sekretaris Doni Prayuda dan Kabid PRJS Friza Susanti saat diwawancara media, Bansos beras PKH ini adalah bantuan dari Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI dengan sasaran Bansos beras adalah 10 juta KPM PKH se Indonesia yang tercatat pada bulan Juli 2020.
“Jumlah bantuan beras itu sebesar 15 Kg/KPM/bulan selama 3 bulan alokasi Agustus sampai Oktober 2020. Sesuai surat kementerian sosial, sudah menyalurkan bantuan beras untuk Agustus dan September lalu sebesar 30 Kg, langsung dua bulan,” kata Yunida.
“Sementara itu, pada bulan Oktober ini telah kita diserahkan sebanyak 15 Kg lagi,” tambahnya.
Ditambahkan Yunida, penerima PKH di Payakumbuh sangat terbantu dengan bantuan ini, dulu mereka tidak menerima bantuan lain selain stimulan Covid-19 PKH.
“Namun tiga bulan ini, mereka dapat kesempatan bantuan Kementerian berupa beras dengan total 45Kg, ini wajib kita syukuri,” terangnya.
Saat ditanyakan kepada Yunida apakah ada bantuan susulan atau bantuan lainnya. Yunida menjawab masih menunggu informasi dari kementerian.
“Yang jelas saat ini masyarakat kita butuh stimulan demi membangun kembali pondasi perekonomian yang runtuh akibat Covid-19, semoga saja nanti ada kedepannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Mis, salahsatu warga penerima bantuan PKH di Kecamatan Payakumbuh, Selatan menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemko dan Kementerian Sosial yang telah memberikan bantuan beras tersebut.
“Bantuan ini sangat meringankan kami sebagai induak bareh, walaupun tidak banyak namun kami masih dapat memberi makan anak-anak dan suami kami di rumah,” ungkapnya haru. (*)