Bertemu Kadin Kota Payakumbuh, Riza Falepi Ajak Pengusaha Jadi Mesin Pencipta Kesejahteraan

- Jurnalis

Kamis, 7 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh | tipikal.com — Ketua berserta Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, dan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Payakumbuh periode 2022-2027 bertemu dengan Wali Kota Riza Falepi di kantor wali kota, Kamis (7/07/22).

Kedatangan Asmel Arianto Dt Tunaro Mudo yang baru saja diamanahkan untuk memimpin setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kota (Mukota) Ke V Kadin Kota Payakumbuh digelar di Aula Hotel Mangkuto Kota Payakumbuh beberapa waktu lalu itu didampingi oleh pengurus harian dan Ketua Dewan Pertimbangan Ruslan A. Gani dan Harmayunis, Ketua Dewan penasehat Khairul Ikhwan yang diwakili oleh Mustafa dan Oktra Firdaus, serta dewan pengurus lainnya. Juga ada perwakilan Kadin Provinsi Sumbar Fefi Amelia.

Untuk informasi, Asmel Aranto merupakan calon ketua tunggal yang diusulkan dan terpilih secara aklamasi pada Mukota V Kadin Kota Payakumbuh, dan dilantik oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Sumatera Barat Ramal Saleh.

Asmel kepada media, mengatakan Mukota sudah berlangsung dengan baik, dan sudah terpilih ketua dewan pengurus, dewan pertimbangan, dan dewan pensehat. Semuanya ditentukan dengan musyawarah.

“Kami diberi tugas oleh Kadin Provinsi paling lama 1 bulan dalam menyusun kepengurusan. Setelah itu akan digelar pengukuhan,” kata Asmel.

Ditambahkannya, ketika akan melaksanakan Mukota, Kadin Kota Payakumbuh sebelumnya juga sudah beramah tamah dengan wali kota.

“Kedatangan hari ini guna melaporkan hasil Mukota kemarin dan memperkenalkan pengurus kota kepada wali kota dan meminta arahan beliau kedepan,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi yang menyambut hangat kedatangan tamunya itu mengatakan pengusaha berkontribusi mensejahterakan ekonomi masyarakat. Dunia usaha berkontribusi besar 80 persen, sementara 1/5 nya adalah pemerintah daerah dengan aturan yang ada dan terkadang rumit.

“Pengusaha mempekerjakan orang, menggaji dan membayar mereka dari setiap bisnis yang dilakukan. Sementara pemerintah sulit berbisnis, mana yang tak dikerjakan swasta dikerjakan oleh pemerintah. Makanya ketika jadi kepala daerah harus elok-elok dengan pengusaha,” kata Riza.

Sebagai wali kota yang berlatar belakang pengusaha, Riza berharap Kadin mampu menciptakan kesejahteraan dengan adanya pembukaan dunia usaha dan berbagai inovasinya.

“Ketika kemarin saya pergi ke Denmark, saya menyaksikan langsung bagaimana mereka menghasilkan energi terbarukan, yakni biogas dari sampah. Kita belum punya itu,” kata Riza.

Di sisi lain, Riza sebagai kepala daerah telah memberikan kemudahan pelayanan perizinan sebagai syarat utama menciptakan iklim investasi yang kondusif, ketika sudah terwujud maka usaha apapun akan datang ke daerah, bermacam-macam.

“Jadilah mesin pencipta kesejahteraan. Lihat saja Starbuck, mereka cuma jualan kopi, tapi keuntungannya bila dirupiahkan bisa sampai di atas 400 triliun pertahun, kalau ada orang Payakumbuh seperti itu, kayak apa lah kota ini jadinya?,” kata Riza.

Riza menjamin, Kota Payakumbuh punya banyak peluang, tapi apakah bisa peluang itu dikerjakan? Dia menegaskannya apabila sistem itu tercipta, tugasnya kepala daerah memastikan itu ada, termasuk peluang untuk Sumatera Barat dan Indonesia.

“Mari kita bawa semangat orang Minang saat menyongsong masa bersejarah dulu. Ajarkan kepada Indonesia untuk “merdeka” kedua kalinya, kali ini bukan dari penjajah, tapi dari hutang,” kata wali kota dua periode itu.

Riza menambahkan, dunia usaha global tak bisa terlepas dari pengaruh negara Cina dan Amerika. Faktanya merekalah yang berkuasa hari ini, kita tidak bisa menolak, itulah keadaannya.

“Saya mengajak Kadin, meski visi kita lebih panjang kedepan dibanding bisnis yang dimiliki hari ini, itu tidak mengubah kemauan kita untuk bangkit. Kita ciptakan nilai tambah. Seperti teori kebijakan industri yang berbicara keunggulan daya saing. Hanya bisa diciptakan kalau kita kreatif, harus saling bantu membantu mewujudkan itu,” kata Riza.

Terakhir, Riza menegaskan kalau nasib kota ini berada di tangan orang yang mencintainya, untuk itu Riza mengajak Kadin untuk membangun daya saing yang baik, Kadin harus merangkul kawan yang bisa diajak untuk bekerja sama, jangan dianggurkan dan didiamkan. Jangan jadikan Kadin eksklusif, tapi jadikan keberadaannya efektif, inklusif, dan kolaboratif.

“Belajar kita dari pengusaha cina, di satu daerah mereka punya kongsi untuk bisnis bersama yang butuh modal besar,” pungkas politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (tpk)

Berita Terkait

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial
Indeks RB Naik, Pemko Payakumbuh Siapkan Langkah Strategis 2025
Pemko Payakumbuh Tertibkan Bangunan Liar di Atas Fasilitas Umum

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:09 WIB

Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh

Selasa, 27 Mei 2025 - 22:14 WIB

38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana

Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Payakumbuh

Wawako Payakumbuh Tekankan Pentingnya Fondasi Etika dan Agama di Era Digital

Rabu, 18 Jun 2025 - 23:53 WIB