Riza Falepi: “Tak Usah Dibahas Kalau Itu Dapat Merusak Persaudaraan Kita”

- Jurnalis

Selasa, 27 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com — Wali Kota Riza Falepi menyampaikan kalaulah ini akan menjadi perusak hubungan baik antar daerah, lebih baik eks kantor bupati ini tidak usah dibahas. Pemerintah Kota Payakumbuh saat ini juga merasa tidak urgen untuk membahasnya.

“Janganlah kita merusak hubungan baik satu Luhak Nan Bungsu ini akibat urusan yang kalau itu akan membuat banyak pihak menjadi senang jadi tukang kipas. Tidak dibahas pun soal kantor tersebut tidak apa, karena saat ini belum menjadi prioritas kami,” terangnya kepada media, Selasa (27/04).

Ditambahkannya, Pemkab Lima Puluh Kota bisa jadi belum siap membahasnya dengan segala aturan yang mengikutinya, untuk itu kata Riza lebih baik didiamkan sajalah dahulu.

“Mungkin saja bisa dibicarakan suatu saat ketika hari baik dan mood orang Lima Puluh Kota juga baik. Saat ini fokus ke Covid-19 lebih elok, lagipula ekonomi sedang tak baik, Pemko maupun Pemkab tak mungkin bisa bikin ini itu disana untuk dibangun dengan anggaran daerah, APBD takkan cukup,” ulasnya.

Riza Falepi juga memberikan tanggapan atas tudingan yang menyatakan dirinya terlalu keras bicara terkait aset Pemkab Lima Puluh Kota beberapa waktu lalu hingga memicu beberapa anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tokoh Luak Limo Puluah membalas pernyataan Riza, bahkan sampai menyebut Payakumbuh jangan jadi “Sangkuriang”.

“Itu bukan keras, tapi berbicara dalam koridor aturan dan tentu disampaikan apa adanya, walaupun pahit dan tidak sesuai selera kita. Namanya aturan, ya kita sampaikan apa adanya,” terangnya.

Riza menegaskan kalau urusan kawasan eks kantor bupati bukan masalah besar baginya. Tidak diberikan ke Pemko Payakumbuh tidak apa, karena menurutnya saat ini masih belum dibutuh-butuhkan sekali.

Tapi, menurut hemat Riza, karena lokasinya berada di pusat kota, dia berharap Pemkab Lima Puluh Kota dapat memperhatikan keindahan kota.

“Karena ada bangunan yang dibangun sudah sampai ke pagar, padahal itu melanggar dan bertentangan dengan tata ruang di Payakumbuh. Jangan sampailah kita pemko yang menegur, apalagi membongkar, tidak baik dan saya yakin pihak Pemkab tahu aturan,” ungkap Riza.

Lebih lanjut Riza menyampaikan agar setiap yang ingin berkomentar terkait aset ini haruslah melihat pada aturan yang ada, jangan asal berkomentar saja, karena aturan soal aset serta aturan tata ruang dan aturan yang mengikutinya tidaklah mudah.

“Jangan sampai karena kita tidak tahu aturan terus berkomentar seolah-olah bisa diselesaikan dengan cara-cara yang sesuai selera kita saja,” ujarnya.

Terkait dengan ada yang menyatakan harusnya dua pemda ini lebih mesra, Riza mempertanyakan kurang mesra dimananya?

“Saya baik kok hubungannya dengan bupati dan wabup, juga baik hubungan dengan bupati dan wabup sebelumnya, bahkan kadang saya masih main domino dengan pak Alis, dengan pak Fahmi, dan dengan mantan-mantan yang lain,” ungkap Riza.

Kenapa Riza santai saja menanggapi persoalan tersebut karena masih banyak urusan-urusan yang harus dibereskan, termasuk terakhir persoalan Covid-19 yang masih menghantui. Riza memahami sebagai contoh adalah adanya keinginan sebagian warga Luak Limo Puluah untuk membangun bangunan bersejarah di sana, secara aturan kata Riza itu jauh lebih rumit dan sulit.

“Kalau itu keinginan warga Luhak Limo Puluah tentu bagus, tapi pemkab membangun di luar wilayah adminstrasinya bukan perkara mudah, kalau tidak hati-hati malah menjadi temuan bahkan bisa mangkrak di tengah jalan, sehingga bisa-bisa jadi monumen mangkrak,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial
Indeks RB Naik, Pemko Payakumbuh Siapkan Langkah Strategis 2025
Pemko Payakumbuh Tertibkan Bangunan Liar di Atas Fasilitas Umum

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:09 WIB

Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh

Selasa, 27 Mei 2025 - 22:14 WIB

38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana

Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Payakumbuh

Payakumbuh Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba pada Peringatan HANI 2025

Jumat, 27 Jun 2025 - 00:00 WIB

Wali Kota Payakumbuh

Pemko Payakumbuh Resmi Mulai Pembangunan Relokasi Puskesmas Parit Rantang

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:11 WIB

Bupati / Wakil Bupati Lima Puluh Kota

Bupati Lima Puluh Kota Temui KSP, Perjuangkan Proyek Strategis Daerah

Rabu, 25 Jun 2025 - 16:37 WIB