Sekdako Payakumbuh Kunjungi Siswa Dari Keluarga Tak Mampu

- Jurnalis

Rabu, 20 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com — Dalam sidak protokol kesehatan ke berapa sekolah yang dilakukan Sekretaris Daerah Rida Ananda, Rabu (20/1), terungkap laporan dari Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus kalau ada siswanya yang tinggal di rumah tidak layak huni, memprihatinkan, sehingga Sekda tersentuh dan ingin melihat langsung kondisinya.

Bersama Kasatpol PP Devitra dan Sekretaris Camat Payakumbuh Barat Zailendra, Sekda mendatangi rumah dua siswa tersebut, Romi Saputra, siswa kelas IX-5 berdomisili di Kelurahan Payolansek dan Zahara Permata Sari, siswi kelas VIII-2 tinggal di Kelurahan Bulakan Balai Kandi.

Di kediaman Romi, Sekda mendapati siswa tersebut tinggal bersama Ayah dan Ibunya di rumah kontrakan kecil, karena kondisi ekonomi mereka, Ayang ayah Romi dan Guslinar Ibunda Romi terpaksa tinggal di kontrakan murah, bahkan dari paparan lurah, rumah kontrakan tersebut tergolong tidak layak huni, sementara untuk mencari kontrakan yang layak, mereka tidak sanggup.

“Kondisi ekonomi mereka cukup sulit, ayahnya bekerja serabutan, ibunya juga bekerja sebagai buruh harian di usaha sanjai di Payolansek, tapi karena rumahnya bukan milik mereka, Pemko tidak bisa merehab lewat program di dinas Perkim, maka kita coba carikan jalan bagaimana membantu mereka mendapatkan rumah yang layak,” kata Sekda Rida.

Sekda juga mendapati keluarga Zahra Permata Sari, siswi kelas VIII-2 yang tinggal di Kelurahan Bulakan Balai Kandi, bersama ibunya Ani Ermawati yang bekerja seharian penuh menghidupi 5 orang anaknya, ayahnya bekerja sebagai supir angkutan pengiriman barang yang terkadang ada orderan kadang tidak, itupun pulangnya sekali seminggu.

Kedua siswa tersebut tergolong anak berprestasi di sekolah, diinformasikan kepada Sekda kalau kedua keluarga itu adalah perantau dari luar kota yang sudah lama tinggal dan menetap di Payakumbuh, bahkan sudah berKTP Payakumbuh selama belasan tahun. Mereka juga sudah terdata sebagai penerima bantuan sembako dan PKH.

“Mereka sudah menjadi warga kita, memang orang perantau yang kurang mampu saat mencari penghidupan di Payakumbuh, mereka tidak punya tanah apalagi biaya membuat rumah, maka kalau kondisinya seperti ini, butuh support dari lembaga terkait, kita di pemerintahan tentu tak ingin juga lepas tangan,” kata Sekda.

Hal ini, menurut Sekda, Wali Kota Riza Falepi menegaskan jangan sampai ada warga Payakumbuh yang rumahnya tidak layak huni. Masih ada cara seperti berswadaya untuk mengusahakan dicari tanah yang bisa ditempati keluarga itu.

Rencana Sekda dengan OPD akan menyumbang bersama-sama, dan nanti diusahakan membangun rumah yang layak, tidak menutup kemungkinan bantuan-bantuan lain seperti Baznas, atau lembaga lain juga dapat membantu keluarga itu.

“Namun, ini harus serius kita gotong royongkan bersama, kita minta juga camat dan lurah agar memperhatikan kondisi seperti ini. Jangan biarkan saja, tapi carikan jalan, karena kita ini pelayan masyarakat, harus peduli kita urusan ini. Karena rumah merupakan tempat berlangsungnya kehidupan dan menjadi kebutuhan mendasar setiap orang, jangan ada lagi warga tak punya tempat tinggal layak, itu pesan wali kota,” kata Sekda.

Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus menyampaikan kedua siswanya itu merupakan anak terbaik di sekolah, mereka tergolong siswa yang cukup berprestasi, nilainya diatas rata-rata dan memiliki sikap prilaku baik di sekolah. Wali kelasnya juga sayang kepada mereka, karena hal itu.

“Kami juga pernah menggalang donasi bersama guru untuk membantu keluarga dua siswa kita tersebut. Dengan perhatian dari Pemko Payakumbuh, kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya, semoga mereka dapat dibantu oleh donatur-donatur lainnya, barakallah,” kata Mardiyus. (rm)

Berita Terkait

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah
A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy
Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh
Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh
38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
LKKS Payakumbuh Tegaskan Komitmen Dukung Pemerintah dalam Kesejahteraan Sosial
Indeks RB Naik, Pemko Payakumbuh Siapkan Langkah Strategis 2025
Pemko Payakumbuh Tertibkan Bangunan Liar di Atas Fasilitas Umum

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:02 WIB

Sekolah Jadi Garda Depan, Pemko Payakumbuh Libatkan Dunia Pendidikan Tangani Darurat Sampah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:09 WIB

A Week in Harau Valley Payakumbuh, and the Puzzle of Minangkabau Matriarchy

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:13 WIB

Wisatawan Italia Terpukau Budaya Matrilineal Minangkabau, Diskusi Hangat di Payakumbuh

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:09 WIB

Italian Traveler Fascinated by Matrilineal Minangkabau Culture During Visit to Payakumbuh

Selasa, 27 Mei 2025 - 22:14 WIB

38 Tahun Mengabdi, BPBD Kota Payakumbuh Lepas Syafrizal dalam Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana

Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Payakumbuh

Payakumbuh Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba pada Peringatan HANI 2025

Jumat, 27 Jun 2025 - 00:00 WIB

Wali Kota Payakumbuh

Pemko Payakumbuh Resmi Mulai Pembangunan Relokasi Puskesmas Parit Rantang

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:11 WIB

Bupati / Wakil Bupati Lima Puluh Kota

Bupati Lima Puluh Kota Temui KSP, Perjuangkan Proyek Strategis Daerah

Rabu, 25 Jun 2025 - 16:37 WIB