Alek Bakajang Nagari Gunuang Malintang Secara Resmi Ditutup Gubernur Sumbar

- Jurnalis

Rabu, 17 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima Puluh Kota | tipikal.com — Ribuan masyarakat ikut menyaksikan penutupan Alek Bakajang Nagari Gunuang Malintang yang digelar di Sungai Batang Maek Jorong Boncah, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Rabu sore (17/4/2024).

Alek Nagari Bakajang ditutup secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah didampingi Bupati Lima Puluh Kota, H. Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Deni Asra, Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Syamsul Mikar, Forkopimda dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Lima Puluh Kota.

Disini Gubernur Mahyeldi mengapresiasi terlaksananya event tahunan Alek Nagari Bakajang di Gunuang Malintang, menurutnya, banyak pesan yang dapat dipetik dari kegiatan positif yang digelar setiap awal bulan Syawal tersebut.

“Event ini sangat luar biasa, banyak sekali pesan-pesan penting yang dapat kita ambil dari kegiatan ini. Diantaranya, bagaimana penghormatan kepada niniak mamak dan penghulu.” ujar Gubernur yang akrab disapa Buya itu.

Dengan adanya event Bakajang ini, secara langsung menghidupkan kembali nilai budaya, adat, tradisi dan nilai sosial ditengah-tengah masyarakat. Selain itu katanya, setiap kegiatan yang dilangsungkan selama gelaran Bakajang adalah sesuatu yang selalu ditekankan dalam agama Islam, yakni bersilaturahim antar sesama.

“Ini sangat penting, hal-hal yang sudah mulai pudar ditengah-tengah masyarakat dapat kembali dihidupkan. Setiap pesan yang ada pada event ini harus diterapkan diseluruh nagari yang ada di Sumbar. Dengan begitu kemenakan akan tahu dengan mamak dan penghulunya, karena ini adalah budaya dasar kita di Minangkabau dan ini tidak boleh hilang,” katanya.

Gubernur juga berharap, event pariwisata tahunan yang selalu ramai disaksikan masyarakat ini dapat terus eksis, bahkan harus masuk kalender pariwisata Sumatera Barat.

Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota, Safarudin Dt. Bandaro Rajo dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Gubernur Sumbar yang telah hadir langsung dalam penutupan Alek Nagari ini.

”Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang hadir langsung dalam kegiatan penutupan Alek Bakajang ini,” ujar Safaruddin.

Menurut Bupati, pemerintah daerah selalu mendorong dan mendukung berbagai kegiatan yang digelar masyarakat, termasuk Alek Nagari Bakajang ini. Pihaknya akan terus mendorong, termasuk melakukan promosi, sehingga Bakajang bisa lebih dikenal oleh banyak wisatawan, tidak hanya wisatawan lokal tapi juga dari luar daerah.

“Pemerintah daerah selalu mendorong dan mendukung berbagai kegiatan yang digelar masyarakat, termasuk Alek Bakajang. Pemerintah Daerah akan terus mendorong, termasuk melakukan promosi Alek Bakajang di perantauan maupun di luar negeri, sehingga Bakajang bisa lebih dikenal luas dan banyak wisatawan yang akan datang ke Kabupaten Lima Puluh Kota,” sebutnya.

Bupati juga menyebutkan bahwa pada tahun 2025 mendatang, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), pemerintah daerah akan mengundang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk hadir langsung menyaksikan Alek Nagari Bakajang Gunuang Malintang.

Disisi lain Wali Nagari Gunuang Malintang, Wido Putra menyebutkan bahwa event budaya Alek Bakajang diambil dari tradisi yang dilakukan nenek moyang di Gunuang Malintang yang sudah ada sejak lebih kurang 1 abad yang lalu. Kegiatan tersebut katanya, digelar awal bulan syawal selama lima hari.

“Sebenarnya tahapannya sudah kita lakukan jauh-jauh hari termasuk mengurus perizinan. Namun, untuk acara puncaknya digelar selama lima hari dan pada tahun 2024 ini kita gelar sejak 13 April 2024 hingga 17 April 2024,” ujar Wido didepan undangan yang hadir.

Ia juga menyebutkan, event Bakajang merupakan event untuk ajang silaturahmi antara kemenakan, niniak mamak, penghulu, pemuda, masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, Alek Bakajang merupakan salah ikon kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota dan Sumatera Barat. Untuk itu, ia mengharapkan semua pihak agar terus melestarikan tradisi Bakajang tersebut.

“Bakajang ini adalah budaya tradisional dan kearifan lokal daerah kami. Kami berharap, kegiatan ini menjadi agenda prioritas pemerintah kabupaten dan provinsi setiap tahunnya,” pungkasnya. (tpk)

Berita Terkait

Desainer Lima Puluh Kota Tampilkan Tenun Kubang di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025
Waka Polres 50 Kota Tinjau Sentra Produksi Pangan Gizi Kemala Bhayangkari
Polres 50 Kota Tangkap Pelaku Curanmor dalam Operasi Jaran Singgalang 2025
Tim Pusat Nilai Sembilan Tatanan KKS di Kabupaten Lima Puluh Kota
Diskominfo Lima Puluh Kota Ikuti Coaching Clinic Keamanan Siber dari BSSN
DPMD Lima Puluh Kota Gelar Bimtek, Perkuat Peran Strategis LPM dalam Pembangunan Partisipatif
Diduga Cabuli Cucu Kandung, Seorang Kakek di Lima Puluh Kota Masuk Kandang Situmbin
Empat Rumah di Lareh Sago Halaban Dieksekusi Sesuai Putusan Pengadilan

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Desainer Lima Puluh Kota Tampilkan Tenun Kubang di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:42 WIB

Waka Polres 50 Kota Tinjau Sentra Produksi Pangan Gizi Kemala Bhayangkari

Rabu, 27 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Polres 50 Kota Tangkap Pelaku Curanmor dalam Operasi Jaran Singgalang 2025

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:44 WIB

Tim Pusat Nilai Sembilan Tatanan KKS di Kabupaten Lima Puluh Kota

Selasa, 19 Agustus 2025 - 12:12 WIB

Diskominfo Lima Puluh Kota Ikuti Coaching Clinic Keamanan Siber dari BSSN

Berita Terbaru