Riza Falepi: “Luak Limo Puluah – Kampar, Adat Salimbago Nan Badunsanak”

- Jurnalis

Senin, 19 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, tipikal.com — Luak Limo Puluah dan Kampar adalah “badunsanak, tali indak buliah putuh, dahan indak buliah sakah”. Mengingat pertalian budaya Minangkabau yang telah berkurun panjang masanya melintas batas administrasi pemerintahan sekarang maka perlu dirajut selalu dan dilestarikan.

Pada Senin (19/04) malam, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Riza Falepi Dt Rajo Kaampek Suku menerima ninik mamak dari Kampar untuk merajut silaturahmi yang bertepatan pula pada bulan suci Ramadan. Dengan memperhatikan protokol kesehatan 5M, pertemuan ini berlangsung alot bak air mengalir di nan landai.

Rombongan Niniok Rajodubalai yang terdiri dari Monti beliau Jasman Dt Rajo Ampuni, cerdik pandai Syofian Dt Majo Sati, pucuk suku Domo Nagoi Pulau Gadang Dasril Dt. Paduko Simarajo, orang tuo Suku Domo Amri Ujar Dt. Kumajo Hakim, serta keluarga si Ompu Niniok Rajodubalai dinanti tuan rumah Wali Kota Riza Falepi bersama Ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, dan Dinas Pariwisara Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh.

Acara yang digagas Sekretaris Disparpora Doni Saputra itu diawali perkenalan rombongan oleh mamak Datuok Majo Sati. Rangkaian acara setelah itu Curai Papa adat oleh tokoh Adat Luak Limo Puluah sekaligus Mantan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt Sori Marajo, lalu pemaparan Fenomena Kekinian Adat Budaya Kampar oleh Dt Majosati, dan kato sapatah oleh Pengurus LKAAM Lima Puluh Kota Dt Karongkong.

Acara diskusi ringan dalam konteks mempererat ADAT SALIMBAGO NAN BADUNSANAK, yang dihadiri langsung oleh Ketua Dewan pakar adat Lembaga Adat Alam Minangkabau dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo (Bupati Lima Puluh Kota 2 periode), Sekretaris LKAAM Lima Puluh Kota Dt. Korongkong.

Baca Juga :  Wanita Rentan Serviks, Sekda Rida Ananda: "Wanita Jangan Fokus Rawat Wajah Saja"

Kunjungan manjalang dunsanak ini menapaki jejak adat menelusuri barih balobeh jo limbago, pucuk adat Andiko 44 Kampar. Menjadi kunjungan pertama kali sejak Niniok Dt. Dirajo Dibalai dinobatkan.

Dikatakan Dt Majo Sati, kunjungan ini dalam rangka menjalin silaturahim badunsanak seatap adat Minangkabau. Luak Limo Puluah dengan Kampar adalah satu tali adat sejak turun temurun berkurun masa. Adalah Niniok nan Barampek bersaudara Dt. Rajo Dibalai, Dt. Bandaro, Dt. Majoindo dan Dt. Siri, empat orang pucuk bersaudara bertali kait namun sekarang berada di dua daerah.

“Batas administrasi pemerintahan seakan telah memisahkan tapi batin tetap selalu tersambung,” ujarnya.

Sementara itu, Dt Karongkong mewakili LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota menyambut baik dunsanak beliau dari Kampar ini dan sekaligus memberikan gambaran perjalanan yang akan dituju.

“Kita mempunyai sejarah dan tutur bajawek tentang hubungan adat ini. Bajajak bak bakiak baurih bak sipasin, indak curiang dibatu di limbago tapakai juo, tali nan indak buliah putuh dahan indak buliah sakah,” tukuknya.

Wali Kota Riza Falepi memaparkan dirinya adalah orang yang tak lama hidup di kampung, besar di rantau, hanya masa kecilnya saat bersekolah berada di kampung, saat ini kembali pulang ke kampung sebagai seorang wali kota.

Menurut pengalaman Riza, sumber peradaban perlu dibangun, bukan sekedar membangun rumah-rumahnya saja karena nanti akan tumbuh sebentar dan bisa hilang dalam sekejap. Tapi, harus dengan dengan sistematis, itulah gunanya kata Riza perlunya universitas dan pusat penelitian adat dan literasi.

Riza mencontohkan negara Cina dan Korea bisa maju. Ini menjadi pemikiran sekaligus pertanyaan bagi setiap orang, jawabannya setiap negara maju punya kekuatan hati dan mental untuk maju dari akar sejarah kebudayaan mereka.

Baca Juga :  Pendapat Akhir Fraksi Demokrat Terhadap 3 Ranperda Inisiatif DPRD

“Korea dan Cina bisa unggul dari orang lain di bidang industri, mulai dari pertanian, teknologi, dan bahkan kebudayaannya,” kata Riza.

Riza memaparkan bagaimana dengan sebuah daerah yang tidak ada sumber daya untuk pertumbuhan ekonomi besar seperti pertambangan? Apa yang bisa dikembangkan?

“Kekayaan budaya membuat kita maju, saat ini konsep itu belum terpakai. Makanya keinginan kita perguruan tinggi berperan sangat penting disini, kolektifitas kita harus ditransformasikan menjadi kekuatan. Jangan hanya urusan adat diurusi orang adat saja, ini akan berbeda bila ada unsur ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan,” kata Riza.

Bagaimana membangun itu? Riza menyebutkan ranah Minang sudah punya modal sebenarnya, dimana ajaran Minangkabau dan agama Islam pemikirannya sama dan sesuai dengan kemajuan zaman. Tidak bertentangan dengan apa yang ada, jika bisa berjalan sesuai dengan koridor yang ada.

“Makanya dengan silaturahmi, harusnya terjalin komunikasi tak hanya sekedar bertemu-bertemu saja. Hal inilah yang sering kita lupa, sedangkan untuk mentransformasikan ini butuh pemimpin yang lebih kuat, tapi bagaimana kita menyatukan pikiran dan energi kita untuk bergerak maju bersama-sama dengan adat budaya kita, identitas kita sebagai orang minang,” kata Riza.

Di akhir paparannya, Riza berjanji akan menjaga silaturahmi ini terus-menerus layak satu keluarga dalam adat nan salimbago antara Andiko 44 dengan Luak Limo Puluah.

Informasi lain yang media peroleh, menurut keterangan Dt. Majo Sati, insyaallah setelah lebaran akan diadakan pertemuan besar adat antara Niniok Rajodubalai dengan dunsanak mereka seperti Dt. Siri di Mungka, Dt. Bandaro di Mahat, dan Dt. Majo Indo di Koto Loweh. (tpk)

Berita Terkait

Komisi B DPRD Payakumbuh Bahas Penguatan UMKM dan Modernisasi Pasar Tradisional
HPCI Chapter Paliko Sukses Gelar Kopdargab 2025, Sosialisasi Lalulintas hingga Promosi Pariwisata
Kapolres Payakumbuh Hadiri Anniversary ke-25 Vespa Antique Club Sumatera Barat, Tekankan Disiplin Berlalu Lintas dan Zero Tawuran
Pj Wali Kota Payakumbuh Tegaskan Tidak Ada Pemberian Izin di Kawasan Hutan Lindung
Kapolres 50 Kota Pererat Sinergi dengan Masyarakat Melalui Kegiatan Batandang di Kecamatan Harau
Pj Wali Kota Payakumbuh Pantau Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di SD Negeri 26
Proyek Rehabilitasi Air Baku Batang Agam Disorot: Tim Tipikor Polres Payakumbuh Turun ke Lokasi
Sambut Tahun Baru 2025, Ruslan Abdul Gani Gelar Syukuran Bertajuk ‘Refleksi Tahun 2024’

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 07:41 WIB

Komisi B DPRD Payakumbuh Bahas Penguatan UMKM dan Modernisasi Pasar Tradisional

Minggu, 19 Januari 2025 - 22:38 WIB

HPCI Chapter Paliko Sukses Gelar Kopdargab 2025, Sosialisasi Lalulintas hingga Promosi Pariwisata

Minggu, 19 Januari 2025 - 00:09 WIB

Kapolres Payakumbuh Hadiri Anniversary ke-25 Vespa Antique Club Sumatera Barat, Tekankan Disiplin Berlalu Lintas dan Zero Tawuran

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:52 WIB

Pj Wali Kota Payakumbuh Tegaskan Tidak Ada Pemberian Izin di Kawasan Hutan Lindung

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:30 WIB

Kapolres 50 Kota Pererat Sinergi dengan Masyarakat Melalui Kegiatan Batandang di Kecamatan Harau

Senin, 13 Januari 2025 - 16:05 WIB

Pj Wali Kota Payakumbuh Pantau Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di SD Negeri 26

Jumat, 3 Januari 2025 - 18:05 WIB

Proyek Rehabilitasi Air Baku Batang Agam Disorot: Tim Tipikor Polres Payakumbuh Turun ke Lokasi

Selasa, 31 Desember 2024 - 22:25 WIB

Sambut Tahun Baru 2025, Ruslan Abdul Gani Gelar Syukuran Bertajuk ‘Refleksi Tahun 2024’

Berita Terbaru