Lima Puluh Kota | tipikal.com – Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota terus memperkuat langkah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Realisasi Capaian Program Gerakan Orang Tua Asuh Stunting (GENTING) yang dipimpin Sekretaris Daerah Herman Azmar mewakili Bupati, Rabu, (27/08/2025), di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eki Hari Purnama, Kepala Perangkat Daerah, Ketua TP-PKK Kabupaten Lima Puluh Kota Ny. Asra Yanti Safni, Ketua GOW Ny. Melinda Ahlul Badrito Resha, camat, wali nagari se-Kabupaten Lima Puluh Kota, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Herman Azmar menekankan bahwa program GENTING tidak boleh dianggap hanya sebagai kegiatan seremonial tahunan. Menurutnya, ini adalah komitmen nyata pemerintah bersama masyarakat untuk menyelamatkan generasi masa depan dari ancaman stunting.
“Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024 menunjukkan prevalensi stunting berada di angka 26,6 persen. Alhamdulillah turun 2 persen dibanding tahun 2023, namun angka ini masih jauh dari target nasional 14 persen. Karena itu, kita tidak boleh berpuas diri, justru harus semakin serius bekerja keras,” tegas Herman Azmar.
Ia menjelaskan, melalui Gerakan Orang Tua Asuh Stunting (GENTING), seluruh elemen masyarakat diharapkan berperan aktif. Tidak hanya ASN, tetapi juga pelaku usaha, perantau, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, hingga kalangan pemuda didorong untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting di lingkungannya.
“Bayangkan jika di satu kecamatan ada 100 ASN, 50 pelaku usaha, dan 10 perantau bersedia menjadi orang tua asuh, maka ada 170 anak yang bisa terbantu. Jika dikalikan dengan 13 kecamatan, maka akan ada 2.210 anak yang mendapat perhatian melalui program ini,” jelasnya.
Selain itu, Herman menegaskan bahwa stunting tidak hanya soal gizi buruk, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak-anak yang stunting akan berisiko mengalami hambatan tumbuh kembang, sehingga dapat berdampak pada rendahnya daya saing bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Lima Puluh Kota, Wilda Reflita, menyampaikan bahwa kegiatan rakor ini bertujuan menyamakan persepsi dan langkah bersama seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap lahir rencana kerja konkret berbasis data yang dapat mempercepat penurunan stunting.
“Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini, mulai dari tingkat nagari, kecamatan hingga kabupaten. Dukungan nyata dari berbagai lapisan masyarakat sangat menentukan keberhasilan GENTING. Gerakan ini bukan sekadar slogan, tetapi harus benar-benar diimplementasikan demi generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas,” ujar Wilda.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si, yang turut hadir, menyambut baik inisiatif Pemkab Lima Puluh Kota dalam memperkuat gerakan orang tua asuh. Menurutnya, partisipasi lintas sektor merupakan kunci untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting sesuai target nasional.
Dengan adanya dukungan berbagai elemen masyarakat, Pemkab Lima Puluh Kota optimis capaian penurunan stunting akan semakin signifikan. Melalui GENTING, pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang terabaikan dalam pemenuhan gizi, kesehatan, dan tumbuh kembangnya. (tpk)