Lima Puluh Kota Borong Penghargaan Pada HARGANAS Ke-29 Tingkat Sumbar

- Jurnalis

Senin, 4 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima Puluh Kota | tipikal.com — Kabupaten Lima Puluh Kota borong penghargaan dalam rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tingkat Sumatera Barat. Diantaranya, Terbaik I untuk kategori Pelayanan Keluarga Berencana Serentak Sejuta Akseptor untuk Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan kategori Lomba Poster Digital untuk IPEKB Lima Puluh Kota.

Sementara untuk perseorangan memperoleh Terbaik II Kategori Apresiasi Tenaga Lini Lapangan Kategori PLKB Non PNS untuk Rila Karmila, A.Md serta Terbaik III Kategori Tenaga Lini Lapangan PNS Nafriyanti, A.Md. Piagam Penghargaan Terbaik I untuk DPPKBPA diserahkan langsung Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi kepada Sertifikat Penghargaan untuk DPPKBPA diserahkan langsung Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Bupati Lima Puluh Kota diwakili Sekretaris Daerah Widya Putra pada puncak Peringatan Harganas ke-29 Tingkat Sumatera Barat, di Padang, Senin (4/07/22).

Informasi prestasi Lima Puluh Kota disampaikan oleh Kepala DPPKBPA Tien Septino kepada media, Rabu (6/07/22). Sementara terkait prestasi ini, Sekda Widya Putra mengatakan, “Alhamdulilah, Lima Puluh Kota mendapat penghargaan terbaik, ini akan memotivasi kita untuk terus melaksanakan pembangunan keluarga yang fokus kepada keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui Keluarga Berencana, termasuk juga bagaimana menekan angka stunting.”

Mengutip dari laman resmi BKKBN, secara nasional Perayaan Harganas 2022 mengambil tema ‘Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting’. Keluarga-keluarga Indonesia saat ini masih berhadapan dengan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi, infeksi berulang, dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung.

Baca Juga :  Cegah Praktik Korupsi, Bupati Safaruddin Komit Tingkatkan MCP-KPK

Disebutkan bahwa satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting. Stunting berdampak pada kondisi fisik berikut kemampuan kognitif anak sehingga berdampak pada masa depannya. Perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. karena menjadi titik tolak upaya pencegahan stunting.

Masih pada laman yang sama, Hari Keluarga Nasional (Harganas) dirayakan tiap 29 mengadopsi momen para pejuang kemerdekaan RI kembali pada keluarganya pada 29 Juni 1949 atau seminggu setelah Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh. Di hari yang sama, Gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional pun dimulai. Di sini mulai timbul kesadaran bahwa pembangunan keluarga diarahkan untuk fokus pada keluarga kecil bahagia sejahtera lewat KB. Gagasan ini disetujui Presiden Soeharto. Kemudian Harganas lahir pada 1992 dan dirayakan tiap 29 Juni. Peringatannya secara nasional dicanangkan pertama kali pada 1993 di Lampung.

Dalam sambutannya pada puncak Peringatan Hari Keluarga ke Tingkat Sumatera Barat Gubernur Mahyeldi, sebagaimana dikutip Kepala DPPKBPA menekankan pentingnya menyiapkan generasi sehat secara dini menuju Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan salah satu agenda penting untuk menggapainya adalah menekan angka stunting di tiap-tiap kabupaten/ kota di Sumatera Barat.

Baca Juga :  15 Pangulu Talang Maua Dilewakan, Ini Pesan Bupati Safaruddin

Terlebih hingga kini prevalensi angka stunting di Sumbar 23,3 pada tahun 2021, sementara target nasional angka prevalensi stunting di Indonesia ditetapkan sebesar 14 persen pada 2024. Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Sumatera Barat masih 23,3 persen di tahun 2021.

“Kita perlu fokus untuk melakukan intervensi menurunkan angka stunting, untuk menyiapkan Generasi Emas 2045,” ujar Gubernur Mahyeldi.

Sedangkan untuk Kabupaten Lima Puluh Kota, kata Kepala Dinas Tien Septino mengatakan untuk SSGI persentase prevalensi stunting 8,3 persen, sedangkan untuk e-PPBGM (Pencatatan Pelaporan Berbasis Gizi Masyarakat) 8,2 persen.

“Secara rata-rata kita masih di bawah angka propinsi, namun kita tak boleh lengah, persentase prevalensi mesti terus diturunkan dengan melakukan intervensi program, dengan meningkatkan status gizi dari hulunya, yakni ibu hamil, sehingga tidak lahir anak yang stunting,” jelas Tien Septino.

Untuk melakukan intervensi, DPPKBPA merujuk kepada angka e-PPBGM, yang sudah memetakan kasus stunting secara detil yang memuat data by name by adress. (tim)

Berita Terkait

Polemik Retribusi Wisata Harau: ICBS Harau Merasa Dizalimi, Pakar Hukum dan Ombudsman Sumbar Angkat Bicara
Safni Sikumbang Ahlul Badrito Resha Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati Dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota 2025-2030
Polres 50 Kota Bersama Kelompok Tani Perkuat Ketahanan Pangan di Lubuak Batingkok
Pemkab Lima Puluh Kota Dukung Penuh Pemeriksaan Pendahuluan LKPD 2024 oleh BPK
Kampuang Wisata Saribu Gonjong Raih Penghargaan Internasional di ASEAN Tourism Award 2025
Dodi Arestu Resmi Dilantik sebagai Ketua Pordasi Lima Puluh Kota, Berkomitmen Majukan Olahraga Berkuda dan Peternakan Kuda
Peluncuran IAD HATTA dan Penanaman Serentak se-Sumbar, Lima Puluh Kota Dapat Hibah Rp 1,8 Miliar
Lima Puluh Kota Dukung Program Nasional Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 19:21 WIB

Polemik Retribusi Wisata Harau: ICBS Harau Merasa Dizalimi, Pakar Hukum dan Ombudsman Sumbar Angkat Bicara

Rabu, 5 Februari 2025 - 18:59 WIB

Safni Sikumbang Ahlul Badrito Resha Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati Dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota 2025-2030

Rabu, 5 Februari 2025 - 12:50 WIB

Polres 50 Kota Bersama Kelompok Tani Perkuat Ketahanan Pangan di Lubuak Batingkok

Selasa, 4 Februari 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Lima Puluh Kota Dukung Penuh Pemeriksaan Pendahuluan LKPD 2024 oleh BPK

Jumat, 31 Januari 2025 - 16:40 WIB

Kampuang Wisata Saribu Gonjong Raih Penghargaan Internasional di ASEAN Tourism Award 2025

Berita Terbaru