Payakumbuh | tipikal.com — Pelaku IKM Randang di Kota Payakumbuh difasilitasi untuk memproduksi Randang melalui Koperasi Sentra Payo Brand Ikosero di Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh. Aktivitas mereka ini merupakan bagian dari perjalanan The City of Randang sebagai branding Kota Payakumbuh.
Progresnya cukup signifikan, dalam beberapa bulan terakhir ini saja, langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh di bawah kepemimpinan Riza Falepi-Erwin Yunaz betul-betul all out, semua dikerahkan demi terwujudnya Randang Payakumbuh dikenal dunia internasional, berbekal Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Randang yang hanya ada satu-satunya di Indonesia, bahkan dunia.

Keberadaan Sentra IKM Kota Payakumbuh ini menarik banyak mata untuk berkunjung melepas rasa penasaran bagaimana cara memasak Randang yang berstandar Internasional dan bagaimana pula Randang yang biasanya dimasak dengan tungku api sekarang memakai mesin uap atau steam.
Pada 10 Desember 2021 lalu, ada CV Gaharu Plaza Indonesia, salah satu IKM yang berasal dari Kota Pekanbaru Provinsi Riau yang mengunjungi Pusat Sentra IKM Randang Payakumbuh.

Rombongan CV Gaharu Plaza Indonesia Pekanbaru yang di Ketuai oleh Dem Suprimen itu datang ke Kota Payakumbuh khususnya untuk melihat secara langsung Pusat Sentra IKM Randang dan juga berdiskusi terkait dengan Industri Randang yang ada di Kota Payakumbuh
Rombongan yang diterima oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Yunida Fatwa yang diwakili oleh Kepala UPTD Novid Ardy di ruang kerjanya. Novit menyampaikan ucapan selamat datang dan ucapan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh CV Gaharu Plaza Indonesia Pekanbaru ke Pusat Sentra IKM Randang Payakumbuh.
“Semoga tujuan dari maksud kedatangan berkunjung dari Dem Suprimen dan rombongan terpenuhi secara teorinya,” ucap Novit Ardy.
Dem Suprimen mewakili CV Gaharu Plaza Indonesia Pekanbaru mengucapkan terima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh yang telah memberikan kesempatan mereka berdiskusi dan melihat langsung kondisi Sentra IKM Randang.
“Mudah mudahan informasi yang didapat dari hasil kunjungan ini dapat menjadi rujukan bagi kami khususnya CV Gaharu Plaza Indonesia,” tutup Dem Suprimen.
Pada hari Jumat, 17 Desember 2021, kali ini ada Istri Bupati Tanah Datar, Ny. Lise Eka Putra yang mengunjungi Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh dengan membawa serta rombongan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

Rombongan disambut oleh Sekdis Nakerin Usfa Haryanti didampingi Kabid Perindustrian Bambang Hermanto, Kepala UPTD Novit Ardy dan Kasi Industri Sandang Hayatil menerima.
Selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Datar, Lise Eka Putra mengatakan tujuan kedatangan mereka adalah dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan berbagi informasi terutama yang berkaitan dengan Sentra IKM Randang Payakumbuh.
“Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh. Pemkab Tanah Datar juga sudah memiliki Sentra, namun tentu dikarenakan masih baru didirikan kami perlu banyak belajar dari daerah yang sudah terlebih dahulu pembentukannya,” katanya.
Lise dan rombongan sengaja berkunjung ke Pemerintah Kota Payakumbuh khususnya Disnakerperin karena banyak pengalaman terutama dalam hal penataan, pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan Sentra industri.
“Makanya kami juga ikut membawa serta beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Tanah Datar seperti Sekdis BKD Wina, Sekdis Koperasi dan Perdagangan Lola, Kabid Perindustrian Wilda Anas, Kepala UPT Tenun Lintau Yas dan Para Kasi Kasubag,” ujarnya.
Sementara itu, Sekdis Nakerin Usfa Haryanti mewakili Kadis Yunida Fatwa menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Datar Lise Eka Putra dan rombongan yang telah menjadikan Disnakerperin dan Sentra Ikm Rendang sebagai tempat untuk bertukar informasi dan study koorperatif.
Selanjutnya Sekdis Usfa Haryanti bersama Kabid Perindustrian Bambang Hermanto dan juga Ka UPTD Novid memberikan informasi melalui paparan singkat kepada Lise Eka Putra berkaitan dengan bagaimana cara Pemko Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian melakukan penataan, pengelolaan, pembinaan dan pengembangan khususnya Sentra IKM Randang Payakumbuh.
Untuk lebih jelasnya paparan yang disampaikan oleh Sekdis Usfa Haryanti, Lise Eka Putra dan rombongan diajak untuk melihat secara langsung ke dalam dapur Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh. Sambil berjalan Kabid Bambang dan Ka UPTD Novid Ardy kembali mengulas informasi yang telah diberikan.
Kadis Nakerperin Yunida Fatwa secara terpisah mengatakan ucapan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Datar beserta rombongan yang telah menjadikan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh sebagai lokasi berbagi informasi.
“Semoga apa yang disampaikan oleh Tim Nakerperin Kota Payakumbuh dapat diambil inti sari dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Saat ini Kota Payakumbuh sangat ramai dikunjungi oleh para pelaku wisata apalagi di penghujung tahun, tidak berbeda jauh juga dengan Sentra IKM Randang bermacam-macam asal daerah dan instansi yang datang ke sini,” tukas Yunida Fatwa.
Pada Jumat, 24 Desember 2021, Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Solok yang datang ke Pusat Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh.

Kehadiran rombongan yang diketuai oleh Dodi Amril itu disambut Kabid Perindustrian Bambang Hermanto didamping KTU Budi Wiguna. Dodi datang bersama perwakilan IKM Se Kabupaten Solok ke Pusat Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh adalah dalam rangka studi kooperatif tentang tata kelola yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Sentra Randang Payakumbuh .
Dalam sambutannya, Kabid Perindustrian Bambang Hermanto mengatakan, saat ini Sentra IKM sedang dalam masa perawatan jadi belum bisa beroperasi dengan maksimal, namun sebagai informasi secara teknis perawatan gedung di bawah kewenangan Disnakerperin Payakumbuh melalui UPTD P3R dan untuk produksinya di bawah koperasi yang bernama Ikosero Rendang Payakumbuh.
Selanjutnya rombongan Disperindagkop Kota Solok dan IKMnya diajak berkeliling untuk melihat gedung Sentra IKM Randang yang berada di belakang Kantor Disnakerperin.
Dodi Amril mewakili rombongan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan studi komparatif ini.
“Banyak informasi baru yang dapat kami bawa ke Kota Solok sebagai referensi untuk disampaikan kepada Pimpinan dan semoga apa yang diterima hari ini bisa dikembangkan juga di tempat asal kami. Sambutan kepada kami sangat bagus, semoga Sentra Rendang Payakumbuh semakin maju kedepannya,” tutup Dodi Amril.

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati Kota Payakumbuh menjadi sekolah pertama yang mengikuti Program school of randang yang digagas oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, Kamis (17/03/22).
Dari keterangan Kepala SD Mutiara Hati Marnita Indra Dauly mengatakan siswanya tengah mengikuti ujian penilaian tengah semester genap dan praktek dalam seminggu ini, salahsatu materinya adalah praktek Seni Budaya Dan Prakarya (SBDP) memasak Randang.
“Hari ini kami membawa 60 siswa kelas VI dan 5 guru pendamping. Siswa kami sangat antusias mengikuti praktek memasak di sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, apalagi dengan peralatan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Tentu ini menjadi pengalaman baru bagi mereka,” katanya.
Seperti tahun lalu, kata Marnita, SDIT Mutiara Hati melakukan kerja sama dengan salahsatu Industri Randang yang ada di Kota Payakumbuh terkait dengan program ujian praktek dengan cara memasak Randang Ikan.
“Dengan adanya Program School of Randang, kami bersama para guru SDIT Mutiara Hati sangat senang dan insyaallah sehabis acara ini kami akan sampaikan kepada ketua yayasan untuk mengikut sertakan pelajar tingkat SMP,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz didampingi Kadisnakerin Yunida Fatwa mengatakan Kota Payakumbuh juga akan menjadi salah satu kota gastronomi, dan satu-satunya kandidat utama menjadi gastronomi dunia dengan kuliner Randang.

Gastronomi atau tata boga adalah seni atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Menurut wikipedia, penjelasan yang lebih singkat menyebutkan gastronomi sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman.
Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner).
Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan.
Menurut Erwin Yunaz, potensi ini ada di Payakumbuh. Dirinya menggambarkan, sebagai pengambil kebijakan, pemerintah atau kepala daerah harus mampu memikirkan dampak sebab dan akibatnya. Tujuan utama dari geliat City of Randang tak lain dan tak bukan untuk menghidupkan perekonomian masyarakat.
“Bayangkan saja untuk 1 tungku masak di Sentra IKM bisa memproduksi Randang berkapasitas 5 Kg. Maka bila ada 10 kelompok yang ikut dalam program School of Randang dalam sehari, maka Sentra IKM bisa menghasilkan 50 Kg randang. Bila dalam 1 Kg Randang butuh 4 butir kelapa, artinya ada 200 butir kelapa untuk sentra sehari dalam School Of Randang. Untuk 1 bulan, kurang lebih ada 6000 butir kelapa, ini baru untuk pemilik kelapa, belum lagi cabenya, dagingnya, dan lain-lain,” kata Erwin.
Makanya, kata Erwin Yunaz, Program School of Randang ini adalah program Pemerintah Kota Payakumbuh dalam rangka melestarikan budaya khas Minangkabau, yakni Randang. Erwin melihat semakin hari semakin banyak budaya-budaya baru yang datang dan mencoba merubah serta mempengaruhi tradisi dan karakter masyarakat, terutama dalam hal makanan khas.
“Contohnya Randang, dahulunya masakan ini menjadi favorit ataupun khasnya masyarakat, jaman waktu saya kecil setiap rumah di kampung itu tidak ada yang tidak bisa membuat randang, malahan setiap anak gadis Minang wajib dan harus bisa marandang,” ujar Erwin Yunaz.
Erwin khawatir, tradisi marandang dari waktu ke waktu kebiasaan tersebut mulai memudar, untuk itu melalui program sekolah rendang atau School of Randang ini dirinya ingin kembali melestarikan tradisi mamasak randang seperti masa masa yang terdahulu.
“Kita ingin masyarakat khususnya generasi muda Kota Payakumbuh bisa meneruskan tradisi marandang kembali. Program ini bebas untuk siapa saja, masyarakat, organisasi, mahasiswa maupun pelajar SMK, SMP dan SD, silahkan masukkan surat permohonan melalui Disnakerin,” terang Erwin.

Atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh, Wawako Erwin Yunaz memberikan apresiasi kepada Yayasan Mutiara hati melalui SDITnya yang telah ikut mendukung program pelestarian marandang bagi siswa/siswinya, Erwin berharap apa yang dilakukan oleh Mutiara hati ini bisa menjadi contoh bagi sekolah sekolah lainnya di Kota Payakumbuh.
Dari sisi Kepala Disnakerin Kota Payakumbuh Yunida Fatwa yang mengatakan program ini sudah dipersiapkan sejak lama dan baru hari ini terlaksana, selama perjalanan prosedur terus dilengkapi dari administrasi sampai kelengkapan lainnya, tentunya rasa bahagia tersebut terasa hari ini.
“Kami berharap kedepannya layanan ini bisa dimanfaatkan tak hanya oleh masyarakat Kota Payakumbuh saja, mulai dari kelompok masyarakat, organisasi, wisatawan, mahasiswa maupun pelajar pun kami siap memfasilitasinya, silahkan bersurat dan sampaikan ke bidang sekretariat agar bisa diatur menurut jadwalnya,” kata Yunida.
“Atas nama dinas tentu kami sangat bersyukur atas dukungan dan suport dari pimpinan, apalagi melalui program ini kedepannya ilmu memasak dan tradisi marandang akan selalu terjaga dan lestari sampai anak cucu kita,” pungkasnya. (ms/tpk)
#advetorialbidangkehumasan