Lima Puluh Kota | tipikal.com – Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota terus berupaya menghadirkan pembangunan yang merata, termasuk di bidang teknologi informasi. Bupati Safni menyuarakan pentingnya pemerataan akses jaringan seluler kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai salah satu fondasi utama percepatan pembangunan daerah.
Menurut Safni, hingga kini akses jaringan seluler di Lima Puluh Kota baru mencapai sekitar 70 persen. Masih ada sejumlah nagari maupun jorong yang mengalami blank spot jaringan, di antaranya Nagari Tanjuang Bungo, Nagari Galugua, Jorong Buluah Kasok, Landai Nagari Sarilamak, serta beberapa wilayah lain.
“Kondisi ini menciptakan jurang digital antara perkotaan dengan pedesaan. Tugas kita bersama adalah menutup kesenjangan itu. Internet bukan hanya soal komunikasi, tetapi juga masa depan pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan yang transparan,” ujar Safni saat bertemu Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintahan Digital Daerah Komdigi, Aris Kurniawan, Senin, (15/09/2025).
Dalam kesempatan itu, Safni didampingi Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota, M. Fadhlil Akbar. Ia menegaskan bahwa internet kini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, setara dengan jalan, listrik, dan air bersih.
“Tanpa jaringan seluler yang kuat dan merata, anak-anak kita akan tertinggal dalam belajar, pelaku UMKM sulit berkembang, layanan publik terhambat, bahkan potensi daerah tidak bisa bersaing di era digital. Karena itu, melalui proposal permohonan ini saya minta dukungan penuh dari Komdigi agar konektivitas di wilayah kita segera diperkuat,” tegas Safni.
Menanggapi hal tersebut, Aris Kurniawan menyampaikan bahwa Komdigi menyambut positif perjuangan Bupati Lima Puluh Kota. Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur digital di daerah memang menjadi prioritas nasional.
“Kami mengapresiasi dorongan Bupati. Aspirasi ini sejalan dengan agenda pemerintah pusat dalam mewujudkan Indonesia terkoneksi. Daerah yang serius memperjuangkan percepatan transformasi digital akan menjadi prioritas dalam program pembangunan BTS, perluasan jaringan, maupun literasi digital bagi masyarakat,” kata Aris.
Lebih lanjut, Komdigi berkomitmen untuk menindaklanjuti masukan tersebut dengan pemetaan wilayah blank spot serta sinkronisasi program bersama pemerintah daerah. “Kami siap bersinergi agar manfaat digitalisasi benar-benar dirasakan masyarakat hingga ke pelosok,” pungkasnya. (tpk)