Lima Puluh Kota | tipikal.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki menggelar penanaman padi di lahan pertanian masyarakat melalui Sarana Asimilasi Edukasi (SAE), Senin, (24/02/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari ASTA Cita Program Ketahanan Pangan yang melibatkan warga binaan sebagai bagian dari program asimilasi dan pelatihan keterampilan.
Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ahlul Badrito Resha, yang hadir dalam kegiatan ini, menegaskan bahwa peningkatan produksi padi menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.
“Peningkatan produksi komoditas pertanian, khususnya padi, terus kami dorong, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui program ketahanan pangan di Lapas,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas III Suliki, Kamesworo, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam ketahanan pangan.
“Kami telah membentuk brigade pangan yang terdiri dari warga binaan terpilih dalam program asimilasi. Mereka mendapatkan pelatihan khusus di bidang pertanian, sehingga memiliki keterampilan yang bermanfaat setelah bebas nanti,” katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Witra Porsepwandi, melaporkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 17.850 hektare lahan untuk program ini, dengan perkiraan hasil panen mencapai 4,5 ton per hektare. Dinas juga menyediakan bibit dan pupuk bagi kelompok tani yang dibentuk oleh Lapas, termasuk pada lahan seluas 3.600 m² milik Kepala Jorong, Ibu Lilik. Hasil panen nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu serta keluarga binaan Lapas.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Lima Puluh Kota, Zulhikmi Dt. Rajo Suaro, jajaran Muspika, Camat, serta tokoh masyarakat setempat. Program ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan daerah. (tpk)