Mengenang Peristiwa Situjuah, Semangat Persaudaraan Serta Cinta Nagari Dan Negara

- Jurnalis

Senin, 15 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

9/2024

Oleh: Safaruddin Datuk Bandaro Rajo

Lima Puluh Kota | tipikal.com — Kabupaten Lima Puluh Kota, pantas dan patut serta layak kiranya disebut sebagai kabupaten perjuangan. Walaupun ibu kota PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Bukittinggi, namun PDRI dideklarasikan di Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 19 Desember 1948. PDRI merupakan pengisi kekosongan pemerintahan saat Soekarno-Hatta dan sejumlah tokoh penting nasional ditangkap dan diasingkan oleh Pemerintah Belanda.

Saat itu, Belanda sudah menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tak ada. Dan, PDRI menjadi penyelamat Republik ini. Dengan adanya PDRI, itu menunjukkan ke dunia bahwa Republik Indonesia masih ada. Walau PDRI sudah dicetuskan, namun Belanda ingin terus berkuasa di republik yang sangat kita cintai ini.

Peristiwa Situjuah yang terjadi pada 15 Januari 1949 adalah sebagai bukti perlawanan berdarah-darah dari para pejuang kita. Tanggal 15 Januari 1949, adalah riwayat pengorbanan nyawa dari para pejuang kita yang tak bisa dilepaskan dari PDRI dan perang mempertahankan kemerdekaan.

Hari ini, Senin 15 Januari 2024, kita kembali memperingati Peristiwa Situjuah. Dalam peristiwa ini, 9 petinggi PDRI tewas di tangan Belanda. Peristiwa Situjuah, peristiwa di mana Belanda melakukan aksi penyerangan terhadap para pejuang kemerdekaan RI yang terjadi di nagari Situjuah Batua.

Ibu kota PDRI, memang berlokasi di Bukittinggi. Namun begitu, perjuangannya lebih banyak terjadi di desa-desa dan hutan-hutan Sumatera Tengah. Oleh Belanda PDRI kerap disebut “Pemerintahan Dalam Rimba Indonesia”.

Lokasinya ia sebut “Somewhere in the Jungle”. Peristiwa Situjuah peristiwa penuh perjuangan dan pengorbanan dari pahlawan kita. Tepatnya terjadi di Lurah Kincia, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Peristiwa Situjuah salah satu bukti nyata perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa Situjuah membangkitkan perjuangan dan semangat perlawanan rakyat terhadap penjajah.

Peristiwa Situjuah sekaligus membuktikan pada dunia internasional bahwa Pemerintahan Republik Indonesia masih ada. Sekalipun nyawa taruhannya, tiada henti perjuangan rakyat Indonesia tidak pernah reda melawan propaganda Belanda yang memaklumatkan bahwa mereka telah menguasai Indonesia sepenuhnya, setelah berhasil menduduki ibu kota Republik Indonesia, Yogyakarta dan sekaligus menangkap dan mengasingkan para pemimpin Republik.

Baca Juga :  Resmikan PKBM Alykas Nagari VII Koto Talago, Bupati : PKBM Harus Berperan Meningkatkan IPM

Hari ini, kita mengenang kembali Peristiwa Situjuah itu. Riwayat mencatat, pada 14 Januari 1949 malam, para pejuang mengadakan rapat membahas strategi bagaimana cara menghadapi agresi yang dilakukan Belanda. Rapat itu digelar atas instruksi Gubernur Militer Sumatera Tengah, Sutan Mohammad Rasjid. Rapat dipimpin Chatib Sulaiman selaku Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah.

Ada beberapa pemimpin penggerak pejuang yang hadir di rapat tersebut. Antara lain, Arisun Sutan Alamsyah (Bupati Militer Lima Puluh Kota), Letnan Kolonel Munir Latief, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Lettu Azinar, Letda Syamsul Bahri. Selain itu ada sekitar 60 orang pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK).

Rapat memutuskan ,mereka akan menyerang Kota Payakumbuh. Karena kota ini sudah diduduki Belanda. Subuh bercuaca dingin, tanggal 15 Januari 1949 para pejuang istirahat dan hendak melaksanakan shalat subuh. Tiba-tiba, Belanda datang menyerang. Subuh berkuah darah. Pejuang kita terpojok. Tapi terus bertahan walaupun senjata tak memadai.

Semangat mereka tak pernah pudar. Tak pernah mundur walau selangkah. Akhirnya, para pimpinan pejuang beserta puluhan pejuang lainnya pun gugur demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Para pejuang kita yang gugur di Situjuah adalah Chatib Sulaiman, Bupati Lima Puluh Kota Arisun St. Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Anizar, Sjamsul Bahri, Rusli dan Baharuddin. Mereka gugur bersama 60 pejuang lainnya.

Jenazah Chatib Sulaiman dimakamkan di Lurah Kincia. Sedangkan 8 orang pejuang dimakamkan di Banda Dalam. Sementara, 13 orang di Situjuah Gadang dan 39 orang dimakamkan di sekitar kawasan pemukiman penduduk di Nagari Situjuah Batua.

Monumen Peristiwa Situjuah nan dibangun di pusat keramaian nagari Situjuah adalah bukti nyata perjuangan para pahlawan kita dan sekaligus untuk mengenang dan mengingat betapa besarnya perjuangan mereka. Nama-nama pejuang yang gugur dalam Peristiwa Situjuah ini terukir bagai bertinta emas di gerbang Masjid Pahlawan Situjuah Batua.

Hari ini kita mengenang kembali peristiwa Situjuah. Mari kita panjatkan doa dan berkirim alfatihah kepada segenap pahlawan yang gugur di Situjuah. Ya, Allah, tempatkanlah mereka di sisiMu dalam kebahagian dan kemuliaan bersamaMu.

Baca Juga :  Bupati Safaruddin Tantang Kepala Sekolah Sukseskan Program Unggulan Daerah

Dalam momen ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa di saat mana para pejuang kita berkorban nyawa, bahkan harta untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat rela berkorban dan saiyo sakato untuk membangun dan memajukan kabupaten Lima Puluh Kota khususnya, dan Indonesia yang kucinta, umumnya.

Kita isi kemerdekaan ini dengan terus melakukan berbagai pengabdian untuk kemajuan dan memajukan nagari. Kita isi kemerdekaan ini dengan memajukan sektor pendidikan. Kita isi kemerdekaan ini dengan pikiran kreatif dan inovatif untuk memajukan dan mengembangkan UMKM, pariwisata, pertanian untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh sehingga terwujudnya masyarakat madani.

Kepada generasi muda, kepada pelajar, mari kita isi kemerdekaan ini dengan cara, giat, tekun dan rajinlah belajar. Harumkan nama Kabupaten Lima Puluh Kota dengan berbagai prestasi, baik di bidang olahraga, seni, budaya, agama dan prestasi akademis.

Kita isi kemerdekaan ini dengan terus merawat dan menjaga nilai-nilai tradisi, adat dan budaya. Karena adat dan budaya adalah identitas kita selaku orang Minangkabau yang memgang teguh Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Dengan momen Peristiwa Situjuah kita gelorakan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang kuat di tengah kehidupan bermasyarakat. Saya mengingatkan, karena kita memasuki tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita berpecah belah. Berbeda pilihan adalah lumrah. Yang tidak lumrah itu adalah berpecah belah itu tadi. Mari kita sama-sama mewujudkan terutama di kabupaten yang sangat kita cintai ini Pemilu berdunsanak.

Saya yakin dan percaya, masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota adalah masyarakat yang sangat demokratis. Masyarakat yang sangat cerdas. Mari kita jalankan demokrasi ini dengan kegembiraan dan kebahagiaan serta dalam semangat persaudaraan yang tak pernah tergores. Semoga, momentum Peristiwa Situjuah menciptakan rasa nasionalisme yang kuat kepada nagari dan cinta NKRI !

Sarilamak, 15 Januari 2024

Berita Terkait

Serah Terima Jabatan Ketua TP PKK Lima Puluh Kota, Ny. Asra Yanti Safni Resmi Pimpin Periode 2025-2030
Wali Nagari Batu Balang Puji Kekompakan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota
Masyarakat Banjar Sari Harapkan Perbaikan Jalan, Bupati Lima Puluh Kota Beri Respons Positif
Perkuat Silaturahmi dan Kepedulian Sosial, Bersama Bupati, TSR I Pemkab Lima Puluh Kota Kunjungi Masjid Al-Hidayah
Warga Mudiak Liki Tarik Napas Lega, Bupati Lima Puluh Kota Siap Tindaklanjuti Keluhan Infrastruktur
Safari Ramadan Perdana di Sariak Laweh, Bupati Lima Puluh Kota Serap Aspirasi Masyarakat
Ny. Asra Yanti Safni Resmi Dilantik Sebagai Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Lima Puluh Kota
Sertijab Bupati Lima Puluh Kota, H. Safni Sampaikan Pidato dalam Sidang Paripurna DPRD

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 17:49 WIB

Serah Terima Jabatan Ketua TP PKK Lima Puluh Kota, Ny. Asra Yanti Safni Resmi Pimpin Periode 2025-2030

Selasa, 11 Maret 2025 - 12:55 WIB

Wali Nagari Batu Balang Puji Kekompakan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota

Senin, 10 Maret 2025 - 11:19 WIB

Masyarakat Banjar Sari Harapkan Perbaikan Jalan, Bupati Lima Puluh Kota Beri Respons Positif

Minggu, 9 Maret 2025 - 13:49 WIB

Perkuat Silaturahmi dan Kepedulian Sosial, Bersama Bupati, TSR I Pemkab Lima Puluh Kota Kunjungi Masjid Al-Hidayah

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:05 WIB

Warga Mudiak Liki Tarik Napas Lega, Bupati Lima Puluh Kota Siap Tindaklanjuti Keluhan Infrastruktur

Berita Terbaru