Payakumbuh | tipikal.com — Sebuah komunitas alumni SMA se-Kota Payakumbuh yang tergabung dalam Brotherhood’s 90, menggelar kegiatan touring silaturahmi dengan rute Payakumbuh–Alahan Panjang, Kabupaten Solok, dan kembali lagi ke Payakumbuh. Touring ini menjadi ajang nostalgia dan mempererat kembali tali persahabatan yang telah terjalin sejak puluhan tahun lalu.
Kegiatan ini diikuti sekitar 30 orang alumni dari berbagai SMA yang lulus antara tahun 1990 hingga 1995. Selain sebagai sarana untuk melepas rindu dan mengenang masa sekolah, touring ini juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas antaranggota.

Salah seorang peserta, Dt. Robby, mengaku terharu bisa kembali berkumpul bersama sahabat-sahabat lama dalam suasana penuh kehangatan, yang menurutnya tak jauh berbeda dengan masa sekolah dulu.
“Suasana masih sangat terasa seperti dulu, tidak ada yang berubah. Rasanya seperti baru kemarin kami bermain dan belajar bersama. Hanya saja, sudah banyak yang memutih rambut nya,” tuturnya dengan tawa penuh kenangan.
Peserta touring berasal dari berbagai latar belakang profesi dan wilayah, namun semua menyatu dalam semangat kekeluargaan yang kuat. Nama-nama seperti Dedi Tiger, Faisal, Sopet, Yogie, Hendra Lubuak, Shomad, Poded, Eka, Dasmock, Charaton, Kobe, Sukron, dan Cirud turut meramaikan perjalanan.

Tak hanya itu, sejumlah nama lain seperti Hendra Tagor, Zal Zurich, Paul, Berlin, Herman R (Ujang Niar), Eky Anas, Tonkie Nazar, Hendra Bawuang, Ed, Pidhil, Hendri Ambo dan Soni Petak. Masing-masing membawa kisah dan cerita masa lalu yang menjadi bahan tawa dan nostalgia selama perjalanan.
Menurut Eky Anas, masih banyak anggota Brotherhood’s 90 yang sebenarnya ingin ikut, namun harus absen karena ada kegiatan lain. Beberapa di antaranya sedang berada di luar kota, seperti Wahyudi Thamrin, Romi Canai, Ong, Kelik, Adrimen, Ca’eng, Kocan, dan Eqi Rahmad.
Kegiatan touring ini tidak hanya sekadar berkendara bersama, tetapi juga sarat makna. Perjalanan ini menjadi simbol kuatnya ikatan emosional yang terjalin sejak masa remaja dan tetap terawat hingga kini.

Dedi Tiger, salah satu anggota senior, menjelaskan bahwa cikal bakal Brotherhood’s 90 sebenarnya sudah ada sejak mereka masih duduk di bangku SMA, namun saat itu belum terpikir untuk membentuk wadah ini.
“Kami sudah seperti keluarga sejak dulu, tapi baru pada tahun 2017 kami kukuhkan menjadi sebuah wadah dengan nama Brotherhood’s 90,” jelas Tiger. Ia menyebut komunitas ini bertujuan untuk saling mendukung, membangun, dan berbagi manfaat antarsesama anggota.
“Sejak terbentuk, Brotherhood’s 90 ikut aktif menggelar berbagai kegiatan, mulai dari acara reuni, bakti sosial, hingga dukungan terhadap keluarga anggota yang memerlukan bantuan. Touring ini menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti karena menggabungkan petualangan dan silaturahmi,” tambahnya.

Herman R atau yang akrab disapa Ujang Niar menyampaikan harapannya agar touring seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Ia menilai, menjaga hubungan baik antarsesama alumni adalah bagian dari kekuatan sosial yang perlu terus dibangun.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diagendakan minimal setiap enam bulan sekali. Bukan hanya untuk nostalgia, tapi juga untuk terus menjaga dan memperkuat ikatan kekeluargaan,” ujarnya.
Suasana akrab dan penuh canda tawa selama touring menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap bersahabat seperti dulu. Di tengah kesibukan dan rutinitas hidup masing-masing, kegiatan ini menjadi ruang rehat yang menyegarkan hati dan pikiran.
Kegiatan touring Brotherhood’s 90 ke Alahan Panjang tidak hanya meninggalkan jejak perjalanan, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan. Bagi para peserta tour, ini bukan sekadar perjalanan lintas daerah, tapi juga lintas waktu, menyusuri kembali jejak-jejak persahabatan yang tak lekang oleh zaman. (tpk)